Bisnis.com, JAKARTA - Virus corona baru atau Covid-19 yang merebak di Indonesia sejak belakangan waktu ini dinilai telah menganggu psikologis masyarakat dalam membeli rumah.
Alhasil, masyarakat kekinian lebih memilih untuk menahan daya beli dalam realisasi membeli rumah dan mementingkan kebutuhan pokok lain.
Head of Investor Relations and Corporate Finance PT Ciputra Development Tbk., Aditya Ciputra Sastrawinata mengatakan bahwa virus corona yang menganggu psikologis masyarakat tersebut tak hanya di kota-kota besar.
Dia mengaku bahwa masyarakat lain di luar Pulau Jawa juga turut terimbas untuk menahan pembelian rumah. Apalagi, ditambah ada kebijakan lain berupa pembatasan sosial berskala besar di sejumlah daerah.
"Efek Covid-19 ini akan berdampak ke semua proyek Ciputra di seluruh Indonesia, tentunya dengan berbeda tingkatan," katanya pada Bisnis.com, Jumat (1/5/2020).
Aditya mencontohkan ketika Makassar, Sulawesi Selatan, yang sudah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan Medan, Sumatra Utara, yang menerapkan Karantina Kesehatan.
Kedua kebijakan itu turut memengaruhi masyarakat dalam memutuskan membeli rumah dalam keadaan seperti saat ini. Secara psikologis bisa menggangu sentimen untuk membeli rumah.
Meskipun demikian, dia tak mengungkap secara persentase penurunan penjualan proyek Ciputra di daerah bila dibandingkan dengan kondisi normal.
Direktur Marketing Ciputra Residence Yance Onggo mengatakan bahwa penurunan penjualan proyek Ciputra terjadi setidaknya di Malang, Samarinda, dan Balikpapan.
Dengan situasi seperti saat ini, sebagian masyarakat juga mengalami nasib yang tak menguntungkan seperti adanya pemotongan gaji. Lagi pula, daya beli masyarakat di daerah juga sudah tertahan saat sebagian aktivitas dikurangi sehinga memengaruhi pendapatan masyarakat.
CEO Indonesia Property Watch Advisory Group Ali Tranghanda mengatakan bahwa penurunan juga telah terjadi khususnya di beberapa proyek di Palembang, Jambi, Pekanbaru, dan Medan. Dari sampel data, kata Ali, rata-rata penurunan kurang lebih mencapai 36 persen.
Ali mengatakan bahwa pengaruh Covid-19 ini hampir merata dirasakan semua segmen harga hunian di daerah. Bahkan, segmen harga di bawah Rp300 juta juga terimbas dengan persentase sebesar 39 persen.