Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Stimulus SSB Ditargetkan Mei 2020

Saat ini pengajuan tambahan kuota subsidi tersebut tengah menjalani revisi dan masih dalam tahap penelitian Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan.
Foto udara perumahan di kawasan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/4/2020). Bisnis/Rachman
Foto udara perumahan di kawasan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/4/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Stimulus pemerintah dengan menambah kuota rumah subsidi melalui skema pembiayaan Subsidi Selisih Bunga (SSB) yang digulirkan 1 April 2020 hingga kini belum mendapat peminat dan belum beroperasi. Harapannya, awal Mei skema tersebut bisa mulai dimanfaatkan.

Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Adang Sutara mengatakan saat ini pengajuan tambahan kuota subsidi tersebut tengah menjalani revisi dan masih dalam tahap penelitian di Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (DJA Kemenkeu).

“Mudah-mudahan awal Mei bisa segera realisasi,” ungkapnya kepada Bisnis.com, Selasa (28/4/2020).

Sementara itu, Sekjen Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Daniel Djumali juga mengakui belum ada tambahan anggaran rumah subsidi yang bisa direalisasikan.

“Infonya masih menunggu memo pencairan dana dari Kemenkeu. Sampai hari ini PKO [perjanjian kerja sama operasional] antara Kementerian PUPR [Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat] dengan bank pelaksana belum ditandatangani,” jelasnya.

Padahal, stimulus tersebut sudah sangat dinantikan oleh para pengembang lantaran bisa membantu memudahkan proses akad rumah subsidi sekaligus menjaga arus kas pengembang di tengah masa sulit karena pandemi Covid-19.

Daniel menjelaskan bahwa selain menjaga arus kas pengembang, stimulus tersebut juga membantu industri properti yang padat karya bisa tetap berjalan, sehingga banyak masyarakat yang bisa tetap bekerja dan mendapat penghasilan.

“Properti ini kan berdampak pada 170-an industri lain, kemudian pembangunan satu rumah subsidi saja bisa menafkahi 15 tenaga kerja informal. Ini penting sekali karena di saat seperti ini orang semua kesulitan mendapat penghasilan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper