Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Walau Corona, JNE Optimistis Lonjakan Pengiriman Ramadan Lampaui 20 Persen

Saat awal pembatasan sosial beskala besar (PSBB) diterapkan, JNE sempat mengalami penurunan aktivitias pengiriman paket. Hal ini karena aktivitas produksi, toko, perkantoran, dan pabrik tutup otomatis distribusi pun penurun.
Direktur Utama JNE Mohamad Feriadi saat diwawancarai dalam acara Diskusi Bisnis yang diselenggarakan secara virtual oleh Bisnis Indonesia Group, pada Kamis (30/4/2020). JNE masih optimistis menghadapi musim puncak Ramadan di tengah pandemi pengiriman dapat tumbuh lebih dari 20 persen.
Direktur Utama JNE Mohamad Feriadi saat diwawancarai dalam acara Diskusi Bisnis yang diselenggarakan secara virtual oleh Bisnis Indonesia Group, pada Kamis (30/4/2020). JNE masih optimistis menghadapi musim puncak Ramadan di tengah pandemi pengiriman dapat tumbuh lebih dari 20 persen.

Bisnis.com, JAKARTA –Di tengah tekanan pandemi virus corona, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) memproyeksikan pertumbuhan pengiriman lebih dari 20 persen menjelang musim puncak pengiriman Ramadan dan Lebaran 2020.

Direktur Utama JNE Mohamad Feriadi mengatakan saat awal pembatasan sosial beskala besar (PSBB) diterapkan, JNE sempat mengalami penurunan aktivitias pengiriman paket. Hal ini karena aktivitas produksi, toko, perkantoran, dan pabrik tutup otomatis distribusi pun penurun.

"Namun, dengan adanya PSBB ada hikmah baik tadinya belanja offline jadi belanja online, terjadi shifting. Penurunan ini terkompensasi, sehingga Ramadan ada target khusus, kami masih optimistis walaupun pandemi, dalam Ramadan ini bisa merasakan pertumbuhan hingga lebih dari 20 persen," jelasnya dalam acara Dialog Bisnis yang dipersembahkan Bisnis Indonesia, Kamis (30/4/2020).

Dia menyebut sebenarnya dalam musim puncak Ramadan dan Lebaran biasanya tanpa virus corona, aktivitas pengiriman dapat melonjak hingga 30 persen setiap tahunnya. Namun, walaupun terjadi koreksi dari lonjakan biasanya, pihaknya tetap optimistis meraih cuan.

Pasalnya, salah satu poin penting adanya Covid-19 ini masyarakat dilarang mudik dan ada pula lonjakan pembelian secara online. Walhasil, aktivitas jasa pengiriman ekspres akan tetap tumbuh karena kebutuhan masyarakat akan jasa pengiriman menjadi lebih tinggi.

Di sisi lain, JNE juga menilai pertumbuhan dari salah satu produknya yang memberikan layanan pengiriman makanan khas suatu daerah pun akan semakin meningkat menghadapi pandemi ditambah Ramadan.

"Tahun lalu contoh kiriman pempek dari Palembang sehari itu tak kurang dari 7 ton, kita lihat sumber daya ikan banyak, permintaan pempek juga luar biasa. Dengan adanya PSBB tahun ini potensi pengiriman makanan akan tumbuh berkembang, karena masyarakat yang asalnya dari provinsi tertentu pasti rindu makanan kampung halaman," katanya.

JNE, menurutnya, sudah melayani pengiriman bagi 6.000 varian makanan dengan membantu mengakomodasi hingga 2.000 UKM produsen panganan khas tersebut. Layanan ini menjadi salah satu andalan di tengah kerinduan masyarakat akan makanan khas di daerahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper