Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan pengujian bahan material untuk hazmat yang memiliki tingkat keamanan tinggi dalam menghadang partikel virus serta memenuhi standar kesehatan.
Pengujian hazmat tersebut terdiri atas pengujian struktur mikro kain menggunakan SEM di Laboratorium Balai Teknologi Polimer, pengujian droplet/water repellent di Laboratorium Pusat Teknologi Material dan Balai Bioteknologi, serta pengujian anti mikroba di Laboratorium Balai Bioteknologi, demikian BPPT dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu (29/4/2020).
Adapun pengujian dilakukan dengan uji droplet, mikroba dan kemudian insfrastruktur dengan menggunakan sampling tes droplet guna mengetahui seberapa besar material kain yang digunakan bisa tembus. Dalam pembuatan hazmat tersebut, juga harus sesuai standar yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan.
Selain uji droplet juga dilakukan pengujian struktur mikro dari kain tersebut. Dari pengujian tersebut nantinya bisa terlihat seberapa besar pori-pori kain dan berapa besar pori-pori kain setelah dijahit.
Keberadaan jas hazmat atau pakaian hazmat pada kondisi pandemic Covid-19 sangat diperlukan bagi para petugas medis dan dokter yang merawat pasien.
Hazmat merupakan kepanjangan dari hazedhazardousmaterials. Hazmat merupakan baju pengaman yang sangat diperlukan dalam kondisi tertentu. Pakaian tersebut dirancang untuk melindungi pemakainya dari bahan atau zat berbahaya, seperti bahan-bahan kimia, atau agen biologis.
Saat ini banyak para tenaga medis yang berjuang melawan virus Covid-19. Guna membantu dan melindungi tenaga medis dalam mengatasi pasien positif virus corona maka diperlukannya ketersediaan alat pelindung diri (APD).