Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Siapkan Stimulus untuk Petani Pascapanen Raya

Stok beras relatif mencukupi karena 3 bulan ke depan akan panen raya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto./Antara-Muhammad Adimaja
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto./Antara-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menjamin ketersediaan stok bahan pangan pokok aman, cukup untuk kebutuhan Ramadan dan lebaran. Pemerintah menyatakan akan terus memantau dan menjamin ketersediaan, pasokan distribusi serta stabilitas harga.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan stok beras relatif mencukupi karena 3 bulan ke depan akan panen raya.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian juga mengawasi 168.000 rice mill yang tentunya diharapkan bisa diserap oleh Bulog maupun para distributor.

"Secara keseluruhan bahan pangan pokok kita relatif tersedia. Presiden RI juga memberi arahan untuk mengamankan cadangan beras pemerintah," katanya melalui siaran pers, Selasa (21/4/2020).

Pemerintah juga memperhatikan nilai tukar petani dan tengah menyiapkan stimulus untuk para petani.

Airlangga menyampaikan petani diharapkan bisa mendapatkan semacam insentif untuk melakukan tanam di musim pascapanen raya nanti.

Di samping itu, Airlangga menuturkan, dalam memastikan ketersediaan pasokan pangan, Pemerintah sudah memberikan perizinan impor bawang putih dan akan masuk dalam jumlah yang cukup menjelang lebaran.

Masuknya impor bawang putih tersebut juga diharapkan mampu menurunkan harga.

“Jagung dan bawang merah juga cukup. Mulai dari Brebes, Agam, dan beberapa daerah lain juga sedang menjelang panen bawang merah. Begitupun dengan cabe merah, cabe rawit, daging sapi, daging ayam, dan gula pasir. Semua aman,” katanya.

Terkait gula, Airlangga juga menyampaikan adanya pengalihan dari gula pabrik yang terkait dengan makanan minuman ke pasar domestik. “Namun ini masih berproses termasuk soal izin edarnya. Dalam waktu dekat, ini akan masuk ke pasar,” ujarnya.

Untuk impor gula, baru akan masuk di awal Mei 2020 sehingga untuk bulan April 2020 bisa diisi dari produksi dalam negeri. “Dari gula rafinasi yang dimasukkan untuk operasi di dalam negeri”.

Airlangga juga menyampaikan kebijakan sektor pangan lainnya yang tengah disiapkan pemerintah, yaitu termasuk memperbaiki infrastruktur pertanian terutama terkait dengan pipanisasi, drainase, irigasi, dan pengembangan lebih banyak lagi embung untuk memanfaatkan curah hujan yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper