Bisnis.com, JAKARTA – PT AKR Corporindo Tbk. menyebut masih mendalami usulan PT Pertamina (Persero) agar badan usaha menyerap bahan bakar jenis solar dari kilang miliknya.
Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengaku belum memiliiki rencana lebih lanjut terkait dengan usulan penyerapan solar Pertamina tersebut.
“Kami masih dalam diskusi dengan otoritas terkait,” katanya kepada Bisnis, Rabu (22/4/2020).
Sekadar informasi, AKR adalah badan usaha distributor untuk produk-produk minyak sulingan di Indonesia.
AKR menjadi perusahaan swasta nasional pertama yang mendistribusikan bahan bakar non-subsidi.
AKR mengimpor dan memasok diesel berkecepatan tinggi, bahan bakar minyak, dan minyak diesel industri untuk pelanggan di industri pertambangan, pembangkit listrik, perkebunan, komersial, industri, dan bunker.
Baca Juga
Saat ini, AKR memiliki fasilitas terminal tangki di beberapa lokasi di Indonesia dengan total kapasitas mencapai 666.000 KL.
Sebelumnya, Pertamina telah mengajukan permohonan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar Badan Usaha menyerap solar yang berasal dari kilangnya.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Kementerian ESDM merespons positif permohonan Pertamina.
"Kami tawarkan agar pemerintah setop keran impor solar dan prioritaskan beli dari Pertamina," katanya, Selasa (21/4/2020).
Langkah tersebut ditempuh mengingat tren pemasaran BBM industri dan aviasi Pertamina secara keseluruhan rata-rata penjualan Maret-April 2020 turun 17 persen dibandingkan dengan rata-rata penjualan Januari-Februari 2020 sementara estimasi penjualan sampai akhir tahun turun 30 persen.