Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serap Solar Pertamina, AKR Sebut Masih Pikir-Pikir

AKR memiliki fasilitas terminal tangki di beberapa lokasi di Indonesia dengan total kapasitas mencapai 666.000 KL.
SPBU yang dikelola PT AKR Corporindo Tbk. AKR  memiliki jaringan 142 stasiun pelayanan di tahun 2018 yang menyalurkan produk BBM minyak solar dengan merek dagang AKRA SOL dan bensin Ron 92 dengan merek dagang AKRA 92./akr.co.id
SPBU yang dikelola PT AKR Corporindo Tbk. AKR memiliki jaringan 142 stasiun pelayanan di tahun 2018 yang menyalurkan produk BBM minyak solar dengan merek dagang AKRA SOL dan bensin Ron 92 dengan merek dagang AKRA 92./akr.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT AKR Corporindo Tbk. menyebut masih mendalami usulan PT Pertamina (Persero) agar badan usaha menyerap bahan bakar jenis solar dari kilang miliknya.

Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengaku belum memiliiki rencana lebih lanjut terkait dengan usulan penyerapan solar Pertamina tersebut.

“Kami masih dalam diskusi dengan otoritas terkait,” katanya kepada Bisnis, Rabu (22/4/2020).

Sekadar informasi, AKR adalah badan usaha distributor untuk produk-produk minyak sulingan di Indonesia.

AKR menjadi perusahaan swasta nasional pertama yang mendistribusikan bahan bakar non-subsidi.

AKR mengimpor dan memasok diesel berkecepatan tinggi, bahan bakar minyak, dan minyak diesel industri untuk pelanggan di industri pertambangan, pembangkit listrik, perkebunan, komersial, industri, dan bunker.

Saat ini, AKR memiliki fasilitas terminal tangki di beberapa lokasi di Indonesia dengan total kapasitas mencapai 666.000 KL.

Sebelumnya, Pertamina telah mengajukan permohonan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar Badan Usaha menyerap solar yang berasal dari kilangnya.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Kementerian ESDM merespons positif permohonan Pertamina.

"Kami tawarkan agar pemerintah setop keran impor solar dan prioritaskan beli dari Pertamina," katanya, Selasa (21/4/2020).

Langkah tersebut ditempuh mengingat tren pemasaran BBM industri dan aviasi Pertamina secara keseluruhan rata-rata penjualan Maret-April 2020 turun 17 persen dibandingkan dengan rata-rata penjualan Januari-Februari 2020 sementara estimasi penjualan sampai akhir tahun turun 30 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper