Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Profil Pengendali Baru Pabrik Jamu Nyonya Meneer

Nyonya Meneer setelah terkubur 2 tahun bangkit lagi. Siapa pengurusnya?
PT.Nyonya Meneer/Istimewa
PT.Nyonya Meneer/Istimewa

Bisnis.com, SEMARANG - Lama tak terdengar, setelah dinyatakan pailit, merek Jamu legendaris Nyonya Meneer kembali berkibar.

Namun kali ini, merek-merek jamu Nyonya Meneer berada di naungan PT Bhumi Empon Mustiko, perusahaan kerja sama antara keturunan Nyonya Meneer dengan PT. Ahabe Niaga Selaras.

Dalam data Profil Perusahaan yang tercatat di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum & Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), PT Bhumi Empon Mustiko memiliki modal dasar sebesar Rp4 miliar dengan modal ditempatkan sebanyak 1.000 saham atau Rp1 milar.

Profil perusahaan ini juga mengungkap beberapa sosok yang mengisi susunan komisaris & direksi di PT Bhumi Empon Mustiko. Penetapan direksi ini dilakulan oleh Ditjen AHU pada April 2018. Posisi Komisaris Utama dijabat Simon Harto Budi.

Simon Harto Budi seperti diketahui merupakan salah satu sosok penting di Ahabe Group. Dia merupakan Komisaris Utama di PT Bintraco Dharma, Direktur Utama di PT New Ratna Motor, Direktur Utama PT Nasmoso, Direktur PT Semarang Diamond Citra & Direktur PT Ahabe Niaga Selaras.

Perusahaan terakhir jika merujuk profil perusahaan ini merupakan pemegang saham mayoritas di PT Bhumi Empon Mustiko dengan kepemilikan saham sebanyak 700 lembar saham atau senilai Rp700 juta.

Selain Simon, figur lainnya adalah Sebastianus Harno Budi. Dalam dokumen itu dia menjabat sebagai direktur. Sebastianus Harno Budi juga dikenal merupakan petinggi di sejumlah perusahaan mosalnya Komisaris di PT Semarang Diamond Citra, Komisaris di PT New Ratna Motor, Direktur Utama di PT Andalan Finance Indonesia, Direktur Utama di PT Bintraco Dharma Tbk.

Sementara posisinya di PT Ahabe Niaga Selaras, pemegang saham pengendali di PT Bhumi Empon Mustika, adalah sebagai komisaris.

Sosok lain yang menjabat direksi & komisaris di perusahaan tersebut Alesandro King Budiono (Komisaris), Hidayat Seno Budiono (Direktur Utama), & Marco Long Budiono. Alesandro & Marco merupakan pemegang saham dengan jumlah saham masing-masing sebanyak 150 lembar.

Adapun Sebastianus Harno Budi belum memberikan jawaban ketika dihubungi Bisnis melalui pesan tertulis maupun sambungan telepon.

Sementara itu salah satu Kurator Kepalilitan Produsen Jamu PT Nyonya Meneer Ade Liansyah mengaku tak tahu menahu soal kronologi penggunaan merek Nyonya Meneer. Kendati demikian, sejak awal memang agak berbeda pendapat terkait penjualan sejumlah merek kemarin.

"Kalau soal update - nya saya sudah tidak tahu lagi," kata Ade saat dihubungi Bisnis, Selasa (21/4/2020).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper