Bisnis.com, JAKARTA — Pengembang perumahan mengaku bahwa saat ini mereka belum menemui kendala dalam penyediaan material bangunan menyusul penutupan sejumlah toko bajan bangunan akibat adanya pembatasan sosial berskala besar di sejumlah daerah.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengatakan bahwa pengembang biasanya melalui jalur distributor dalam memenuhi pasokan kebutuhan material bangunan seperti keramik dan semen.
"Kalau toko bangunan tentunya kebutuhan langsung kepada masyarakat. Kalau [pengembang] perumahan sudah langsung melalui distributor. Sampai sekarang di lapangan masih bisa berjalan dan belum ada kendala," ujarnya kepada Bisnis, Senin (20/4/2020).
Sekjen Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Ari Tri Priyono mengakui bahwa adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sedikit berdampak terhadap pasokan material bangunan.
Saat ini, katanya, pengiriman dan fabrikasinya material bangunan sudah mengalami kendala. "Namun, kami belum mengukur seberapa besar dampaknya," katanya.
Ketua Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto mengakui bahwa saat ini terjadi penutupan toko bangunan akibat PSBB. Padahal, toko bangunan sesuai regulasi PSBB seharusnya bisa beroperasi demi memenuhi kebutuhan proyek perumahan.
Baca Juga
Menurutnya, penutupan terjadi terutama di daerah pusat toko bahan bangunan seperti di Panglima Polim, Pinangsia dan Percetakan Negara. Asaki juga mencatat bahwa sejauh ini sudah lebih dari lima pabrik keramik yang tutup sementara sebagai dampak dari penyebaran wabah virus corona.
"Harapan kami toko-toko bahan bangunan maupun toko keramik seharusnya tetap diperbolehkan untuk beroperasional apalagi menjelang hari raya Lebaran," ujarnya kepada Bisnis.
Edy menyatakan bahwa menjelang Idulfitri para pengembang terus menggenjot proyek pembangunan di tengah wabah corona sehingga kebutuhan pada material bangunan perlu terjamin.
"Proyek pembangunan dan renovasi rumah swadaya semua sangat membutuhkan keramik di bagian proses akhir terlebih semua mengejar untuk selesai sebelum hari raya Lebaran," katanya.
Namun, dia memastikan bahwa sampai saat ini proses produksi dan kegiatan distribusi atau pengiriman tidak ada kendala sehingga masih bisa menjamin kebutuhan para pengembang.