Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Percepatan Pelaksanaan Stimulus untuk UMKM Dibutuhkan

Percepatan eksekusi penyaluran dan realisasi stimulus bagi kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dibutuhkan untuk menanggulangi tekanan yang lebih besar dari wabah corona.
Pengunjung melihat produk UMKM di Jakarta, belum lama ini. Bisnis/Abdurachman
Pengunjung melihat produk UMKM di Jakarta, belum lama ini. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah didesak mempercepat penyaluran dan realisasi stimulus bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) guna menanggulangi wabah corona.

Anggota DPR RI Fraksi PKS Junaidy Auly mengatakan salah satu langkah yang perlu segera ditempuh pemerintah adalah mempercepat relaksasi pajak bagi UMKM, yang bernilai 0,5 persen.

“Jika memungkinkan, UMKM bisa bebas pajak hingga tahun depan. Tahun lalu PPh final UMKM mencapai Rp4,8 triliun," kata Junaidi Auly seperti dikutip dari Antara, Senin (20/4/2020).

Selain itu, ujar dia, pemerintah juga perlu mempercepat restrukturisasi dan subsidi bunga kredit UMKM Dia berpendapat bahwa suku bunga KUR untuk UMKM ditetapkan 6 persen dan peluang restrukturisasi dan subsidi bunga akan membantu  kelompok usaha tersebut pada saat pandemic corona.

"Apalagi beberapa UMKM hampir nihil penjualan," kata Anggota Komisi XI DPR RI tersebut.

Junaidi menegaskan bahwa perlu segera dilakukan upaya-upaya untuk menahan dampak ekonomi agar tidak terjerembab ke resesi.

Salah satu komponen ekonomi yang harus dijaga pemerintah, lanjutnya, adalah UMKM yang juga merupakan penopang ekonomi Indonesia.

"Lihat saja porsinya terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) yang mencapai 61 persen, terhadap penyerapan tenaga kerja 97 persen, terhadap investasi 60 persen dan terhadap ekspor sekitar 14 persen. Untuk itu tidak bisa ditawar lagi bahwa stimulus harus disalurkan ke sektor UMKM," paparnya.

Sebelumnya Kementerian Koperasi dan UKM memberikan sejumlah stimulus terintegrasi dengan kementerian lainnya untuk memitigasi dampak Covid-19 terhadap pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah serta ultra mikro.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Riza Damanik memaparkan bahwa stimulus yang diberikan itu mulai dari dukungan pembiayaan, seperti relaksasi kredit usaha mikro dan ultra mikro, hingga peluncuran program belanja di warung tetangga.

"Kami memberikan stimulus pinjaman baru untuk usaha mikro dan ultra mikro. Mereka yang sudah masuk atau sebelumnya sudah meminjam, perlu ada relaksasi, tapi di saat yang sama juga memulai usaha baru, perlu untuk pinjaman baru," kata Riza.

Riza menjelaskan Kemenkop UKM juga memberikan stimulus pinjaman lunak kepada koperasi dengan anggaran Rp2 triliun melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir-Koperasi UMKM.

Kemudian, Pemerintah juga segera meluncurkan program belanja di warung tetangga sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat terhadap produk UMKM sekaligus mempermudah memasok kebutuhan sehari-hari masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Program ini bekerja sama dengan Bulog dan 9 klaster pangan BUMN meliputi RNI, Berdikari, Perindo, Perinus, PT Garam, BGR, PPI, SHS, dan Pertani.

"Kami sudah menguji coba, per hari ini sekitar 30 sampai 50 warung. Target kami sampai 100 warung diuji coba, baru setelah itu akan diluncurkan," kata Riza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper