Bisnis.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyayangkan masih banyak masyarakat yang membeli tiket penyeberangan saat sampai di pelabuhan kendati pertumbuhan transaksi via daringnya sudah cukup signifikan.
Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan sejak awal April 2020, peningkatan pembelian tiket daring terjadi untuk lintasan Merak-Bakauheni hingga mencapai 70 persen. Selain itu, juga terjadi untuk lintasan Ketapang-Gilimanuk sebesar 60 persen.
Namun, secara keseluruhan lintasan penetrasi penjualan daring baru mencapai sebesar 19 persen selama periode Januari-Maret.
"Konsep pembelian tiket secara daring sudah diadopsi oleh penumpang, tetapi belum sepenuhnya karena mereka masih melakukan pembelian saat sudah tiba di pelabuhan," kata Ira, Jumat (17/4/2020).
Dia menuturkan padahal melalui layanan pembelian tiket daring, penumpang bisa memesan hingga H-30. Alhasil, penumpukan di pelabuhan penyebrangan masih tak terhindarkan karena penumpang baru membeli secara daring saat tiba di pelabuhan.
Pihaknya menargetkan pada 1 Mei 2020 pembelian sudah dilakukan secara nontunai. Kunci keberhasilannya adalah pembelian tiket dilakukan sebelum datang ke pelabuhan.
Dia menambahkan untuk memperluas sosialisasi, ASDP menyediakan buffer zone atau satu area di pelabuhan dengan menempatkan petugas customer service yang akan membantu pengguna dalam membeli tiket. Buffer zone akan diadakan selama dua bulan ke depan sehingga diharapkan secara perlahan pengguna bisa melakukan pembelian tiket daring secara mandiri lewat Ferizy.
Sosialisasi juga telah dilakukan kepada asosiasi tekait operator kapal, pengusaha kapal dan pengurus truk yang biasanya membantu supir truk memperoleh tiket.