Bisnis.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry menyiapkan skema mitigasi penyesuaian bisnis transportasi penyeberangan dalam menghadapi berbagai kebijakan pembatasan terkait pencegahan wabah pandemi Covid-19.
Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP Yusuf Hadi mengatakan mitigasi dilakukan semua sektor. Apalagi apabila terdapat risiko perubahan situasi bisnis, harus dipersiapkan skenario khusus.
"Skenario pertama adalah kondisi normal namun permintaan berkurang atau menurun akibat adanya pembatasan sosial berskala besar [PSBB]. Kedua, pembatasan jadwal operasi kapal, dengan jadwal tersebut ditentukan dari jumlah permintaan yang mengalami penurunan," kata Yusuf, Kamis (9/4/2020).
Dia menambahkan apabila PSBB diterapkan, maka ada angka target yang mengalami penyesuaian, semaksimal mungkin tetap memiliki nilai tambah, agar ketika beroperasi pasca wabah tidak terlalu jauh.
Saat ini, lanjutnya, ASDP memiliki 151 kapal dan mengelola 52 kapal milik perusahaan swasta. Sementara itu, untuk revitalisasi pelabuhan, yakni Ketapang, Gilimanuk, Ketapang, Kayangan, Padangbai dan Lembar.
Adapun, kata dia, inovasi teknologi adalah digitaliasi. Digitalisasi yang dilakukan yakni perlahan menghilangkan pembelian tiket secara manual dan beralih ke sistem daring.
Baca Juga
Pelabuhan-pelabuhan yang diprioritaskan untuk menerapkan digitalisasi secara penuh, yakni Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk.