Bisnis.com, JAKARTA – PT Chevron Pasific Indonesia masih membahas lebih lanjut terkait dengan rencana pengeboran 11 sumur di Blok Rokan pada tahun ini.
Manager Corporate Communication Chevron Pacific Indonesia Sonitha Poernomo menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan diskusi dengan pihak terkait mengenai investasi yang dilakukan untuk Blok Rokan tahun ini.
“PT. Chevron Pacific Indonesia [CPI] terus melakukan diskusi dengan pihak terkait mengenai hal tersebut,” katanya kepada Bisnis, Jumat (17/4/2020).
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi menyebut PT Chevron Pasific Indonesia akan melanjutkan investasi di Blok Rokan dengan mengebor 11 sumur tahun ini.
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan bahwa opsi yang ditentukan untuk peralihan Blok Rokan adalah dengan business to goverment. Dengan kata lain, PT Pertamina (Persero) tidak akan masuk ke Blok Rokan pada tahun ini.
Dia menyebutkan bahwa pihak CPI akan meneruskan investasi di Blok Rokan berupa pemeliharan dan workover, dan penambahan sumur baru dengan total investasi yang akan digelontorkan senilai US$11 juta dengan estimasi kenaikan produksi sebesar 3.000 barel per hari.
“Maka opsinya CPI masih melakukan investasi di 2020 hingga 2021,” katanya dalam paparannya, Kamis (16/4/2020).
Lebih lanjut, pada 2021, Fatar mengatakan Pertamina akan meneruskan pengeboran sumur Blok Rokan sebanyak 93 sumur baru dan 11 sumur yang dikonversi menjadi sumur produksi yang ditotal menelan biaya investasi senilai US$152 juta.
Dengan pengeboran tersebut, pada 2021 produksi Blok Rokan diproyeksikan bakal meningkat hingga 9.000 barel per hari. Untuk itu, Pertamina diharapkan untuk meningkatkan jumlah rig yang dimiliki hingga 13 unit rig pada Agustus 2021.
“Apakah itu cukup menahan decline? itu sudah cukup membantu penurunan laju produksi di Rokan,” ungkapnya.