Bisnis.com, JAKARTA – Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) meramalkan pertumbuhan ekonomi dunia bakal melesat pada 2021 apabila masalah virus corona (Covid-19) tuntas tahun ini. Kondisi serupa bakal terjadi dengan Indonesia.
Lembaga keuangan dunia ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 5,8 persen pada 2021. Melesat dari proyeksi tahun ini yang menyusut 3 persen.
Tahun depan, kelompok ekonomi maju diperkirakan tumbuh 4,5 persen, sementara pertumbuhan untuk pasar negara berkembang dan kelompok ekonomi berkembang diperkirakan 6,6 persen.
"Dengan asumsi pandemi memudar pada paruh kedua tahun 2020, dan tindakan kebijakan yang diambil di seluruh dunia efektif dalam mencegah kebangkrutan perusahaan yang meluas, PHK, dan tekanan finansial yang meluas pada sistem," kata Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath yang dikutip Bisnis dalam laporan The Great Lockdown, Kamis (16/4/2020).
Laporan yang dirilis pada Selasa (14/4/2020) malam itu, Gopinath menyebutkan, bila lonjakan ekonomi itu terjadi, maka merupakan rebound terkuat sejak 1980. Namun, IMF mengingatkan masih ada risiko yang dapat memicu pertumbuhan tertekan berkepanjangan.
"Kondisinya sangat bergantung pada berapa lama pandemi berlangsung, pengaruhnya terhadap aktivitas serta tekanan di pasar keuangan dan komoditas."
Jika ramalan IMF terbukti akurat, output di pasar negara maju dan berkembang akan lebih rendah dari tren pravirus sampai 2021.
IMF menggambarkan tiga skenario alternatif yakni jika pandemi virus Corona berlangsung lebih lama dan virus kembali muncul pada 2021, atau keduanya.
Namun, jika virus kembali muncul atau berlangsung hingga tahun depan, proyeksi output 2021 akan berkurang hingga 8 persen.
Terhadap Indonesia, IMF memberikan perkiraan rebound yang tinggi jika pandemi ini berlalu tahun ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melesat hingga 8,2 persen pada 2021 dengan perkiraan defisit transaksi berjalan hanya 2,7 persen.
Perkiraan rebound dari hingga 8,2 persen ini jauh dari proyeksi pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 berada pada kisaran 4,5-5,5 persen.
"Outlook 2021, pertumbuhan ekonomi diperkirakan di range 4,5-5,5 persen dan inflasi 2-4 persen," ujar Sri Mulyani, Selasa (14/4/2020).
Dia memastikan angka-angka proyeksi tersebut akan masuk ke dalam kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal 2021 yang bakal disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Tahun ini, ekonomi Indonesia diperkirakan hanya 2,3 persen. Angka ini masuk ke dalam skenario berat ekonomi Indonesia. Adapun, skenario terberat yang mungkin terjadi terhadap ekonomi Tanah Air adalah pertumbuhan -0,4 persen.