Bisnis.com, JAKARTA – Konsumsi listrik di Pulau Jawa dan Bali mengalami penurunan sebesar 9,55 persen akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengatakan penurunan konsumsi listrik di sistem ketenagalistrikan Jawa-Bali terjadi mulai 11 Maret hingga kini.
"Sistem kelistrikan Jawa-Bali mengalami penurunan dan penurunan Jawa-Bali demandnya menurun minus 9,55 persen dan tergambar juga di tempat lain," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat secara virtual dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (16/4/2020).
Penurunan konsumsi listrik ini merupakan dampak dari pembatasan dalam kegiatan perkantoran bisnis serta industri komersial dan manufaktur di tengah pandemi Covid-19.
Berdasarkan data tiga minggu terakhir, lanjutnya, segment bisnis dan industri mengalami penurunan yang signifikan, sedangkan untuk rumah tangga mengalami kenaikan konsumsi.
"Covid-19 akan berdampak pada berbagai negara tak terkecuali Indonesia. Ini berpengaruh terhadap sektor kelistrikan Indonesia, berdampak dari sisi kwh jual, penjualan listrik yang lebih rendah," kata Zulkfli.
Sebelumnya, PLN juga menunda sejumlah proyek pembangunan kelistrikan akibat dampak dari pandemi virus corona.
Zulkifli mengatakan pandemi Covid-19 berdampak pada proyek ketenagalistrikan, pemasok, dan pelanggan PLN. Pihaknya akan melakukan penundanan terhasap proyek yang dapat ditunda pelaksanaannya.
Kendati demikian, pihaknya tak membeberkan lebih lanjut secara detail proyek apa saja yang akan ditunda pelaksanaannya. Adapun proyek tersebut berupa pembangkit, gardu induk, dan transmisi.
"Proyek yang secara prioritas masih dapat ditunda penyelesaiannya maka dilakukan penundaan pelaksanaannya dan dilakukan dengan mitigasi yang baik sehingga tidak berdampak signifikan terhadap sistem kelistrikan," ujarnya.