Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Bahan Baku dan Modal Anjlok, BPS: Waspadai Perlambatan Industri dan Investasi

Nilai impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–Maret atau triwulan I/2020 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (yoy), yaitu masing-masing 2,82 persen dan 13,07 persen.
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018). Bisnis/Abdullah Azzam
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto meminta pemerintah mewaspadai penurunan impor untuk golongan bahan baku atau penolong dan barang modal akibat

Berdasarkan data BPS, nilai impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–Maret atau triwulan I/2020 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (yoy), yaitu masing-masing 2,82 persen dan 13,07 persen. Sebaliknya, nilai impor golongan barang konsumsi justru meningkat 7,11 persen.

"Penurunan impor bahan baku/penolong dan barang modal perlu diwaspadai karena akan berpengaruh sektor industri, perdagangan, dan investasi di masa depan," katanya saat konferensi pers virtual, Rabu (15/4/2020).

Dia memaparkan golongan mesin dan peralatan mekanis mengalami penurunan terbesar, yaitu US$97,5 juta atau 5,09 persen. Golongan barang dengan penurunan terbesar berikutnya, yaitu barang dari besi dan baja sebesar US$65,4 juta atau 22,57 persen dan pupuk sebesar US$23,5 juta 23,62 persen.

"Komoditas bijih, terak dan abu logam turun US$18,6 juta atau 29,11 persen serta golongan kendaraan udara dan bagiannya turun sebesar US$14,1 juta atau 38,52 persen," jelasnya.

Nilai impor kumulatif Januari–Maret 2020 adalah US$39,1 miliar, turun 3,69 persen atau US$1,5 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Penurunan terjadi pada impor nonmigas sebesar US$2 miliar atau 5,80 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper