Bisnis.com, JAKARTA--Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto meminta pemerintah mewaspadai penurunan impor untuk golongan bahan baku atau penolong dan barang modal akibat
Berdasarkan data BPS, nilai impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–Maret atau triwulan I/2020 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (yoy), yaitu masing-masing 2,82 persen dan 13,07 persen. Sebaliknya, nilai impor golongan barang konsumsi justru meningkat 7,11 persen.
"Penurunan impor bahan baku/penolong dan barang modal perlu diwaspadai karena akan berpengaruh sektor industri, perdagangan, dan investasi di masa depan," katanya saat konferensi pers virtual, Rabu (15/4/2020).
Dia memaparkan golongan mesin dan peralatan mekanis mengalami penurunan terbesar, yaitu US$97,5 juta atau 5,09 persen. Golongan barang dengan penurunan terbesar berikutnya, yaitu barang dari besi dan baja sebesar US$65,4 juta atau 22,57 persen dan pupuk sebesar US$23,5 juta 23,62 persen.
"Komoditas bijih, terak dan abu logam turun US$18,6 juta atau 29,11 persen serta golongan kendaraan udara dan bagiannya turun sebesar US$14,1 juta atau 38,52 persen," jelasnya.
Nilai impor kumulatif Januari–Maret 2020 adalah US$39,1 miliar, turun 3,69 persen atau US$1,5 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Penurunan terjadi pada impor nonmigas sebesar US$2 miliar atau 5,80 persen.