Bisnis.com, JAKARTA - Nilai ekspor Indonesia pada Maret 2020 mengalami kenaikan menjadi US$14,09 miliar dari sebelumnya US$14,06 miliar pada Februari 2020 (mtm).
Namun, jika dibanding Maret 2019, ekspor Indonesia pada Maret 2020 menurun 0,20 persen. Pasalnya, ekspor migas Indonesia anjlok 40,91 persen dari posisi US$1,14 miliar pada Maret 2019 menjadi US$670 juta pada Maret 2020.
Kepala Badan Pusat Statistik RI Suhariyanto mengatakan ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan permintaan di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).
"Pattern ekspor pada Maret 2020 agak beda dengan Maret 2018-2019 (yoy). Tahun lalu dan sebelumnya ada peningkatan, kalau Maret 2020 cenderung flat," katanya saat konferensi pers virtual, Rabu (15/4/2020).
Lima komoditas ekspor yang mengalami penurunan terbesar pada periode Maret 2020, yaitu kendaraan dan bagiannya turun US$93,9 juta atau berkurang 12,5 persen, timah dan barang daripadanya anjlok US$51,1 juta atau 41,74 persen, barang jadi tekstil dan lainnya turun US$50,1 juta atau 60,21 persen .
Selanjutnya, komoditas mesin dan perlengkapan elektrik juga mengalami penurunan US$41,3 juta atau 5,41 persen serta pakaian dan aksesorinya (rajutan) anjlok US$35 juta atau 11,91 persen.
Baca Juga
Selain anjloknya ekspor, Suhariyanto menuturkan terjadi penurunan harga komoditas primer pada Maret 2020, misalnya kepala sawit turun 12,19 persen (mtm), batu bara 2,22 persen (mtm), dan karet 6,83 persen (mtm).
"Fluktuasi harga berbagai komoditas nonmigas dan migas berpengaruh ke total ekspor dan impor Indonesia pada Maret 2020," ungkapnya.