Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penurunan Harga Gas tak Berdampak Signifikan, Mengapa?

Penurunan harga gas industri bertepatan dengan turunnya harga migas global dan terjadinya wabah pandemi Covid-19 yang mengakibatkan perlambatan ekonomi global, sehingga dampaknya cenderung terbatas.  
ilustrasi
ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom menilai penguatan daya saing industri Tanah Air di pasar global tidak akan terlalu signifikan dengan penurunan harga gas US$6 per MMBTU. Hal itu dikarenakan industri global juga mendapat harga migas yang menurun.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan penurunan harga menjadi US$6 per MMBTU sejatinya sudah lama ditunggu industri. Dia sepakat kebijakan penurunan harga gas akan sangat membantu daya saing industri.

Namun, sayangnya penurunan ini bertepatan dengan turunnya harga migas global dan terjadinya wabah pandemi Covid-19 yang mengakibatkan perlambatan ekonomi global.  

"Penurunan harga migas global menyebabkan secara relatif penguatan daya saing industri kita di pasar global tidak terlalu signifikan, industri global juga mendapat harga migas yang juga menurun," katanya, Rabu (15/4/2020).

Sisi lain, lanjut Piter, perbaikan daya saing juga tidak terlalu membantu industri di pasar global karena permintaan pasar global sedang menurun akibat wabah pandemi Covid-19. 

Meski demikian, Piter menilai terlepas semua itu, penurunan harga gas industri ini harus tetap diapresiasi.

Sementara itu, Direktur Eksekutir Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan untuk saat ini tentu yang paling penting adalah ditransmisikan pada upaya menjaga iklim usaha. 

Untuk itu, dia berharap tujuh industri yang menerima harga gas tertentu ini berkomitmen tidak menutup pabrik hingga PHK karyawan.

"Sebelum wabah memang manufaktur sudah banyak yang tertekan terlihat dari angka PMI yang anjlok tetapi saat wabah seperti ini upaya paling tidak mempertahankan karyawan adalah yang utama," katanya.

Faisal mengemukakan aneka ragam stimulus pembentuk harga produksi yang rendah untuk saat ini memang paling dibutuhkan. Artinya pemerintah sudah tepat merealisasikannya sekarang.

Namun, menurut Faisal, untuk memperluas jangkauan industri penerima harga gas tertentu dalam kondisi saat ini yang perlu dilihat ada dua hal yakni industri paling bergantung dengan gas dan paling terdampak krisis Covid-19.

"Selanjutnya untuk sampai pada transmisi penurunan harga produk dengan biaya yang sama tentu akan membutuhkan waktu, apalagi dalam kondisi ini keringanan biaya produksi yang lebih dipilih guna menjaga yang ada," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper