Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Laporan Tiap Daerah Soal Iklim Manufaktur Pascawabah Corona

Tiga daerah yang telah disetujui oleh Kemenkes untuk melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) melaporkan kondisi terbarunya mengenai iklim usaha di sektor manufaktur.
Foto udara kawasan pabrik di Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Jumat (20/3/2020). Bisnis/Rachman
Foto udara kawasan pabrik di Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Jumat (20/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian hari ini, Selasa (14/4/2020) menghimpun laporan kepala daerah guna menjaga kinerja manufaktur di tiap wilayah tetap terjaga dan sesuai protokol yang berlaku, khususnya dalam masa PSBB. 

Dalam laporan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan implementasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta telah sesuai dengan Permenkes Nomor 9/2020. 

Khusus untuk sektor industri, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk menyeimbangkan antara pengendalian penyebaran Covid-19 dan operasional sektor-sektor industri yang ada di DKI Jakarta. Hal ini penting mengingat DKI Jakarta merupakan simpul perekonomian nasional.

“Prinsipnya, kami ingin mengendalikan interaksi masyarakat tetapi tidak menghentikan pergerakan barang dan tidak ganggu akivitas produksi. Kami terus berkoordinasi dengan kawasan industri seperti Sunter dan Pulogadung untuk memastikan mereka memahami aturan yang kami berikan,” kata Anies, seperti dikutip dari siaran pers Kemenperin, Selasa (14/4/2020)

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan,dia telah memetakan penyebaran Covid-19 di provinsi tersebut. Terdapat zona merah di wilayah yang lebih padat penduduk dibandingkan dengan wilayah kabupaten. 

Menurutnya dibutuhkan penanganan yang khusus karena sekitar 60 persen industri manufaktur berada di wilayah Provinsi Jawa Barat.

“Ini harus dicari solusinya karena kita tahu industri manufaktur tidak dapat bekerja dari rumah. Oleh karena itu, Pemprov Jawa Barat terus melakukan berbagai inisiatif penanganan dampak Covid-19 sesuai dengan keadaan di lapangan serta sesuai dengan protokol pemerintah pusat," ujarnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Banten Al Muktabar menyebut saat ini sebanyak 45 persen dari sekitar 1.500 industri menengah dan besar terkena dampak wabah Covid-19. 

Menurutnya, Pemprov Banten terus melakukan upaya untuk membantu sektor industri sehingga tetap bertahan di tengah kondisi sulit ini.

“Kami mendukung penuh upaya untuk mengurangi dampak di sektor industri. Kami ingin sampaikan juga optimisime dan upaya bahu-membahu untuk menangani wabah Covid-19, salah satunya melalui refocusing anggaran untuk jaring pengaman sosial, program kesehatan untuk penanganan Covid-19, dan sebagainya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper