Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Stafsus Sri Mulyani, Ini Dua Tugas Pengamat Pajak Yustinus Prastowo

Pengamat perpajakan Yustinus Prastowo resmi diangkat menjadi staf khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pengangkatan Yustinus termaktub dalam Keputusan Menteri Nomor 189/KMK.01/2020.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) bersama dengan Direktur Jenderal Pajak (DJP) Suryo Utomo (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor DJP, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) bersama dengan Direktur Jenderal Pajak (DJP) Suryo Utomo (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor DJP, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat perpajakan Yustinus Prastowo resmi diangkat menjadi staf khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pengangkatan Yustinus termaktub dalam Keputusan Menteri Nomor 189/KMK.01/2020.

“Betul, hari ini resminya,” ujar Yustinus, Senin, 13 April 2020. 

Dia mengatakan ada dua tugas yang diberikan kepadanya ketika mengemban jabatan ini yaknimembantu komunikasi strategis dengan pemangku kepentingan terkait Kementerian Keuangan serta  mengawal reformasi perpajakan sampai tuntas.

Juru Bicara Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari mengatakan Yustinus menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Keuangan yang akan mengawal Komunikasi Strategis Kementerian Keuangan. Sektor perpajakan, kata dia, akan menjadi salah satu ruang lingkup tugas Prastowo.

Selama ini, Yustinus dikenal sebagai akademikus sekaligus praktisi perpajakan di Tanah Air. Pria kelahiran Yogyakarta itu malang melintang sebagai Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA).

Sebelum dikenal sebagai pengamat perpajakan, alumnus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara itu mengawali karir sebagai pegawai pelat merah di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dari 1997 hingga 2010. Dia kemudian terjun sebagai aktivis sosial dan terlibat dalam berbagai kegiatan advokasi dan penelitian.

Beberapa organisasi yang pernah diselaminya antara lain perkumpulan Prakarsa, Komisi Anggaran Independen (KAI), Transparency International Indonesia (TII), Indonesia Corruption Watch (ICW), Internasional NGO Forum on Indonesia Development (INFID), Tifa Foundation, Oxform, dan The United States Agency for International Development (USAID).

Dilansir dari laman resmi CITA, kegiatan penelitian yang aktif dilakukan Yustinus saat ini antara lain dengan Australia Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG). Di samping menjadi peneliti, dia juga aktif sebagai dosen di Universitas Kristen Indonesia, Universitas Tarumanagara, Universitas Trilogi/STEKPI, Universitas Atma Jaya Jakarta, dan Politeknik Negeri Keuangan DIV STAN. Selain itu, dia juga mengajar di pendidikan kurator yang diselenggarakan Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI) dan Kementerian Hukum dan HAM sejak 2008.

Adapun pengalamannya di dunia konsultan diperoleh saat bergabung sebagi Tax Manager di SF Consulting, Tax Partner di RSM AAJ, dan Senior Advisor di Enforce Advisory. Sejak 2014, ia mendirikan Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) sekaligus menjabat sebagai Direktur Eksekutif sampai sekarang.

Dalam hal kebijakan publik, dia pernah terlibat dalam kelompok kerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla pada 2014, menjadi anggota Tim Optimalisasi Penerimaan Perpajakan (TOPP) Kementerian Keuangan pada 2015, dan sebagai Anggota Penasihat Tim Reformasi Perpajakan serta Tim Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai Kementerian Keuangan sejak Desember 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper