Bisnis.com, JAKARTA — Petrokimia Gresik menggelar panen padi dengan produktivitas mencapai enam ton per hektare di Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember dan Desa Sidokerto, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengatakan bahwa hasil panen ini satu ton lebih banyak dari rata-rata kebiasaan petani setempat yang mencapai lima ton per hektar.
Selain panen padi, dalam kesempatan ini perseroan juga memberikan sosialisasi serta bantuan untuk mencegah penyebaran Covid-19 kepada petani, pengelola kios resmi dan gudang penyangga, serta bantuan alat pelindung diri (APD) untuk rumah sakit (RS) setempat.
“Sosialisasi dan bantuan ini menjadi sangat penting karena Kabupaten Jember dan Ngawi merupakan lumbung beras nasional yang menopang ketahanan pangan nasional,” katanya melalui siaran pers, Jumat (10/4/2020).
Kegiatan ini, lanjut Rahmad, adalah arahan dari Menteri BUMN Erick Thohir yang menginstruksikan agar BUMN bidang pangan selalu mempertahankan ketersediaan stok pangan dan bahan pokok, serta menjaga penyalurannya selama pandemi Covid-19.
Rahmad juga menyebutkan bahwa panen padi ini adalah salah satu bukti bahwa upaya pemenuhan stok pangan nasional, khususnya beras, tetap berjalan meskipun Indonesia tengah menghadapi wabah penyakit.
Baca Juga
"Melalui kegiatan ini, kami mencoba untuk melindungi sekaligus memperkuat optimisme para petani. Untuk itu, masyarakat tidak perlu khawatir atas ketersediaan pangan nasional,” ujar Rahmad.
Adapun varietas padi yang dipanen adalah jenis Padi Inpari 32 dengan dosis pemupukan berimbang rekomendasi Petrokimia Gresik, yaitu pemupukan yang memadukan aplikasi pupuk organik dan anorganik.
Menurutnya pemupukan berimbang ini sangat penting, karena masing-masing memiliki perannya. Pupuk organik untuk memperbaiki kondisi tanah dan pupuk anorganik untuk pemenuhan unsur hara tanah.
Sementara itu, sebagai koordinator Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Covid-19 BUMN di Jawa Timur, Petrokimia Gresik memiliki sejumlah program untuk menekan laju penyebaran Covid-19.
Selain mendirikan tiga posko, bantuan alat kesehatan, dan sembako bagi masyarakat sekitar perusahaan, Petrokimia Gresik juga melakukan sosialisasi tentang bahaya dan pencegahan covid-19 serta sejumlah bantuan alat kesehatan pada petani.
Bupati Jember Faida mengatakan Pemkab Jember sangat mengapresiasi upaya Kementerian BUMN melalui Petrokimia Gresik yang telah berperan dalam melindungi masyarakat maupun tenaga medis di tengah pandemi ini.
“Terlebih saat ini mendapat APD untuk tenaga medis sangatlah sulit, kami merasa terbantu dengan bantuan yang diberikan Kementerian BUMN melalui Petrokimia Gresik. Terima kasih Petrokimia Gresik, terima kasih Kementerian BUMN,” ungkap Faida.
Hal senada juga disampaikan Bupati Ngawi, Budi Sulistyono. Dia berharap ke depan kerja sama antara Pemkab Ngawi dan Petrokimia Gresik akan tetap berjalan, khususnya di bidang pertanian.
“Sebanyak 60 persen wilayah kami adalah pertanian, dan alhamdulillah sampai saat ini tidak ada kendala baik dari stok pupuk maupun harga di tengah pandemi Covid-19. Terima kasih Kementerian BUMN dan Petrokimia Gresik,” ujar Budi.