Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEN Ungkap Taktik RI Tangani Perang Dagang yang Diinisiasi Trump

Terdapat peluang relokasi investasi ke Indonesia ketika perang dagang memanas. Untuk mengoptimalkannya, perlu kepastian hukum hingga konsistensi regulasi.
(Dari kiri) Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan bersama dengan Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu dan Anggota DEN Chatib Basri saat Konferensi Pers Perdana Dewan Ekonomi Nasional di Jakarta, Kamis (9/1/2025). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
(Dari kiri) Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan bersama dengan Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu dan Anggota DEN Chatib Basri saat Konferensi Pers Perdana Dewan Ekonomi Nasional di Jakarta, Kamis (9/1/2025). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Dewan Ekonomi Nasional alias DEN menyatakan Indonesia bisa memanfaatkan situasi perang dagang yang diinisiasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan negara lain seperti China, Meksiko, dan Kanada.

Wakil Kepala DEN Mari Elka Pangestu mengutip riset yang dikeluarkan lembaga think tank asal Amerika Serikat, Paterson Institute for International Economics. Dalam risetnya, Paterson mendapati jika Trump menerapkan tarif 60% untuk produk China dan 10% untuk produk negara lain maka akan Indonesia bisa diuntungkan.

"Artinya akan ada aliran investasi dan relokasi investasi yang masuk. Indonesia menjadi bagian dari pembentukan kembali rantai nilai global," ujar Meri Elka dalam Mandiri Investment Forum 2025 di Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2025).

Bahkan, sambungnya, Indonesia bisa meningkatkan pertumbuhan ekspor apabila memanfaatkan perang dagang tersebut. Kendati demikian, dia menjelaskan masih ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan pemerintah.

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini pun menekan pentingnya melakukan reformasi sektor perekonomian. Dia mencontohkan perlunya kepastian hukum, konsistensi regulasi, efisiensi operasional, dan peningkatan produktivitas.

"Jadi agenda reformasi sektoral, meski tidak mudah, tapi harus dimulai dari sekarang," jelasnya.

Selain itu, Mari Elka mendorong agar pemerintah terus mendukung perkembangan sektor jasa. Menurutnya, sektor jasa bisa menarik banyak investasi sehingga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Terakhir, dia juga menyampaikan keharusan diversifikasi mitra dagang. Di tengah perang dagang, sambungnya, diversifikasi mitra dagang merupakan pilihan paling masuk akal.

"Jadi saya pikir Indonesia sedang berada di jalan yang benar. Kami ingin berteman dengan siapa saja, yang artinya mendiversifikasi mitra dagang dan meningkatkan negosiasi bilateral," ungkap Mari Elka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper