Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya Beton Tbk. akan merevisi target perusahaan tahun ini karena Covid-19 berdampak terhadap proyek infrastruktur.
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Beton Tbk. Yuherni Sisdwi R. mengatakan bahwa target sudah bisa dipastikan ada revisi karena adanya pandemi virus corona (Covid-19) sehingga membuat beberapa pekerjaan ditunda.
"Manajemen masih menghitung dampaknya hingga kemungkinan terburuk apabila kejadian ini berlarut-larut hingga bulan September 2020," ujarnya kepada Bisnis, pada Rabu (8/4/2020).
Sebelumnya diberitakan, WIKA Beton menargetkan pertumbuhan lebih tinggi dari tahun 2019 yaitu 7 persen karena kebutuhan beton pracetak dan turunannya yang diprediksi meningkat 15 persen—20 persen pada 2020.
WIKA Beton juga berencana menaikkan kapasitas dari 3,70 juta ton menjadi sekitar 4 juta ton untuk beton pracetak pada 2020. Namun, adanya pandemi Covid-19 ini membuat perusahaan akan merevisi target.
Yuhemi menambahkan bahwa sejauh ini penghentian proyek tidak ada, yang ada adalah penundaan hingga kondisi kembali kondusif. "Namun, sebagian besar pabrik kami masih tetap beroperasi," ujarnya.
Baca Juga
Terkait dengan wacana penundaan proyek infrastruktur ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur, Yuherni mengatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan target kontrak untuk IKN. Hingga saat ini, pihaknya belum memulai pembangunan pabrik di Kalimantan Timur dari lahan yang sudah dimiliki sebelumnya.
"Misalnya, akan dimulai pada semester kedua tahun ini, tidak sulit bagi WIKA Beton untuk memenuhi sementara dari pabrik existing di Sulsel maupun di Jawa Timur, sebelum pabrik baru tersebut siap beroperasi," jelasnya.
WIKA Beton telah memiliki 14 pabrik dan satu mobile plant yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. WIKA Beton juga memiliki tiga crushing plant di Cigudeg, Lampung Selatan, dan Donggala.