Bisnis.com, JAKARTA - PT Waskita Toll Road (WTR), anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk. mengakuisisi 4,75 persen saham PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR) senilai Rp467,43 miliar.
Transaksi jual beli saham WTTR dilakukan pada 1 April 2020 lalu, antara WTR dengan PT Bank Mega selaku bank kustodian Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Ekuitas Danareksa Infrastruktur Trans Jawa.
Berdasarkan keterangan resmi Waskita Karya di Bursa Efek Indonesia, Jumat (3/4/2020), WTR membeli 143.218 lembar saham WTTR dari RDPT. Pembelian saham sebanyak itu meningkatkan kepemilikan saham WTR di WTTR dari semula 34,74 persen menjadi 39,49 persen.
RDPT Ekuitas Danareksa Infrastruktur Trans Jawa masih menjadi pemegang saham mayoritas WTTR sebanyak 60,5 persen. Sebagaimana diketahui, WTTR merupakan pemegang saham mayoritas tiga badan usaha jalan tol, yaitu PT Semesta Marga Raya (Ruas Kanci-Pejagan), PT Pejagan Pemalang Toll Road (Ruas Pejagan-Pemalang), dan PT Trans Jawa Paspro Jalan tol (Ruas Pasuruan-Probolinggo).
Sebelumnya, WTR melego 70 persen saham WTTR ke RDPT pada April 2018 lalu. Berdasarkan Laporan Tahunan Waskita Karya, induk WTR, divestasi saham WTTR mendatangkan keuntungan sebesar Rp1,3 triliun.
Berdasarkan perjanjian jual-beli antara WTR dengan RDPT, WTR memiliki opsi untuk membeli kembali atau buyback secara bertahap selama lima tahun sejak transaksi diteken.
Direktur Utama WTR Herwidiakto sebelumnya mengatakan pembelian kembali saham WTTR merupakan bagian dari aksi korporasi dalam rencana divestasi hak pengusahaan jalan tol di beberapa ruas.
"Kami mau buyback dulu semuanya [70% saham WTTR], lalu kami lepas lagi seluruhnya [100%]. Kami buyback dulu agar nanti valuasinya lebih menarik," jelas Herwidiakto kepada Bisnis, Desember 2019 lalu.