Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Klaim Pengangguran AS Melonjak Jadi 6,65 Juta Orang, Rekor Baru!

Jumlah klaim dua pekan terakhir yakni 9,96 juta sebanding dengan total klaim pada 6,5 bulan pertama resesi ekonomi pada 2007 - 2009.
Renat Sofie Andriani
Renat Sofie Andriani - Bisnis.com 02 April 2020  |  21:25 WIB
Klaim Pengangguran AS Melonjak Jadi 6,65 Juta Orang, Rekor Baru!
Seorang pria mengenakan masker di Times Square, New York./Bloomberg-John Nacion/STAR MAX - IPx via AP Photo

Bisnis.com, JAKARTA - Warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran melonjak dan mencapai sekitar 10 juta orang selama dua pekan terakhir.

Fakta ini menyoroti dampak ekonomi yang merusak akibat virus corona atau Covid-19 ketika langkah penutupan meluas di seantero Negeri Paman Sam.

Menurut data Departemen Tenaga Kerja AS, jumlah pengajuan klaim pengangguran mencapai rekor 6,65 juta orang dalam pekan yang berakhir pada 28 Maret.

Ini disebabkan banyaknya toko dan restoran yang terpaksa tutup guna membendung penyebaran virus tersebut. Sementara itu, jumlah pengajuan klaim pada pekan sebelumnya direvisi naik menjadi 3,31 juta.

Jumlah klaim gabungan sebesar 9,96 juta dalam dua pekan terakhir sebanding dengan total pada 6,5 bulan pertama resesi 2007-2009.

Rekor jumlah klaim yang tercatat pada pekan hingga 28 Maret bahkan lebih buruk dari estimasi paling parah oleh sejumlah ekonom dalam survei Bloomberg.

“Saya tidak pernah berpikir akan melihat data seperti itu dalam hidup saya sebagai ekonom,” ungkap Thomas Costerg dari Pictet Wealth Management, yang memiliki perkiraan tertinggi dalam survei Bloomberg, yakni 6,5 juta.

“Klaim [pengangguran] cenderung tetap tinggi karena lebih banyak negara bagian mengumumkan perintah untuk tinggal di rumah, dan akan tidak terpikirkan untuk melihat tingkat pengangguran sebesar 20 persen, lebih dari dua kali lipat tinggi yang mengikuti resesi terakhir,” tambahnya.

Data klaim mingguan menggarisbawahi sejauh mana perusahaan dan pekerja di AS terguncang oleh krisis kesehatan global.

Laporan tersebut sekaligus menunjukkan bahwa virus corona memiliki dampak lebih luas, tak hanya pada hotel-hotel dan restoran. Banyak negara bagian di AS melaporkan dampak dalam kesehatan dan bantuan sosial, pabrik, ritel, juga konstruksi.

“Peningkatan lebih lanjut dalam tingkat pengangguran akan sangat bergantung pada berapa lama krisis (dan lockdown) berlangsung,” terang Ekonom Bloomberg, Eliza Winger dan Carl Riccadonna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

amerika serikat pengangguran Virus Corona
Editor : Oktaviano DB Hana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top