Bisnis.com, DENPASAR—Puluhan hotel di Bali memutuskan menutup operasional selama sebulan akibat tidak mampu menutupi biaya operasional dampak dari wabah corona, sehingga menekan kunjungan wisatawan.
Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali I Nyoman Astama mengungkapkan dari total 150 hotel dan vila anggotanya, setengah dari jumlah tersebut sudah memutuskan tutup operasional. Dia mengakui keputusan itu diambil manajemen karena situasi sulit dampak dari virus corona atau covid-19 yang membuat tidak ada kunjungan wisatawan.
“Jadi kalau melihat situasi sekarang, tidak mungkin beroperasi normal. Tindakan ekstremnya yang menghentikan operasional dengan tetap memelihara agar fasilitas hotel tidak rusak,,” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (2/4/2020)
Adapun hotel-hotel yang berhenti beroperasi itu tersebar di sejumlah wilayah seperti di Kuta, hingga Nusa Dua.
Dia menambahkan, keputusan menghentikan operasional ditempuh karena tidak mungkin lagi menutupi biaya operasional jika tetap beroperasi. Biaya untuk operasional hotel mencapai 50 persen dari total pendapatan, sedangkan saat ini tingkat okupansi kurang dari 10 persn.
Diakuinya, dampak dari penutupan itu membuat banyak pekerja pariwisata harus cuti sementara. Sejauh ini anggotanya menempuh cara persuasif dengan cara menawarkan karyawannya mengambil cuti tanpa mendapatkan gaji (unpaid leave). Adapun hotel yang masih beroperasi mereka menempuh upaya dengan memberikan kesempatan menghabiskan jatah cuti.
Baca Juga
“Kalau memang tidak ada operasional baru unpaid leave jadi karyawan libur tidak dibayar,” jelasnya.
Di sisi lain, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Badung mengaku belum mengetahui total jumlah pekerja pariwisata yang terdampak akibat kondisi tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Badung IB Oka Dirga mengaku sedang melakukan pendataan terhadap jumlah hotel yang tutup akibat dampak dari wabah Corona atau Covid-19.
Dia mengklaim proses pendataan hotel ini akan segera selesai, pada Jumat (3/4/2020), untuk selanjutnya setelah rampung, data yang diperoleh akan dilaporkan ke Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Pusat.
"Data sudah kami pegang dan masih di proses, selanjutnya akan kami laporkan kembali," katanya saat dihubungi.
Untuk jumlah pasti hotel dan restoran yang ditutup di Badung belum dapat disebutkan oleh Oka, untuk menghindari informasi yang tidak lengkap nantinya.
"Bagaimanapun juga, dengan kondisi yang saat ini, pasti pihak hotel akan mengarah pada penutupan atau para pekerja akan dirumahkan, karena Wisman dilarang masuk ke Indonesia," tuturnya.
Selanjutnya, dia mengimbau kepada seluruh tenaga kerja yang merasakan imbas langsung dari penupan hotel dan restoran ini agar tetap menerima keadaan, dan berharap agar pandemi ini segera selesai.
Meskipun demikian, pihaknya akan tetap menerima berbagai pengaduan dari para pekerja melalui Video Call.
" Sebagai langkah mediasi, kita sudah menerima beberapa pengaduan dari para pekerja, karena tidak boleh tertatap muka secara langsung, kami manfaatkan teknologi Video Call," tutupnya.