Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia mengemukakan wabah Covid-19 sangat berdampak terhadap industri pariwisata dan perhotelan sehingga banyak hotel yang ditutup sementara.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Haryadi Sukamdani mengonfirmasi bahwa saat ini pelaku industri sangat terpukul dengan keberlangsungan Covid-19. Pasalnya, krisis Covid-19 sudah sangat parah terjadi.
Menurutnya, hal paling penting yang harus menjadi fokus saat ini adalah pemulihan kondisi dari wabah Covid-19. Pasalnya, data korban yang meninggal di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan yang sembuh sangat mengkhawatirkan untuk semuanya.
"Jadi, masalahnya kan virus itu sendiri, kalau tidak bisa dikendalikan kita bisa apa-apa. Sekarang hotel yang sudah lapor tutup saja 698, lalu di industri lain juga banyak mengeluh karena rame batal order, mal sepi, dan lain sebagainya," katanya kepada Bisnis, Rabu (1/4/2020).
Alhasil, menurut Hariyadi, kuartal II/2020 akan menjadi puncak tekanan pada industri. Dia juga menyayangkan pemerintah yang masih belum padu dalam koordinasi penanganan Covid-19.
Padahal, tuturnya, banyak masalah yang mesti diselesaikan seperti fasilitas kesehatan tidak memadai dan tidak ada penegasan kebijakan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Menurutnya, hal paling penting yang harus menjadi fokus saat ini adalah pemulihan kondisi dari wabah Covid-19. Pasalnya, data korban yang meninggal di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan yang sembuh sangat mengkhawatirkan untuk semuanya.
"Jadi, masalahnya kan virus itu sendiri, kalau tidak bisa dikendalikan kita bisa apa-apa. Sekarang hotel yang sudah lapor tutup saja 698, lalu di industri lain juga banyak mengeluh karena rame batal order, mal sepi, dan lain sebagainya," katanya kepada Bisnis, Rabu (1/4/2020).
Alhasil, menurut Hariyadi, kuartal II/2020 akan menjadi puncak tekanan pada industri. Dia juga menyayangkan pemerintah yang masih belum padu dalam koordinasi penanganan Covid-19.
Padahal, tuturnya, banyak masalah yang mesti diselesaikan seperti fasilitas kesehatan tidak memadai dan tidak ada penegasan kebijakan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.