Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom senior M. Chatib Basri mengingatkan sejumlah aspek mendasar agar eksesekusi program stimulus ekonomi untuk meredam dampak pandemi virus corona atau Covid-19 bisa berjalan mulus dan tak menyisakan persoalan.
"Saya juga ingin mengingatkan: eksekusi program penyelamatan dengan alokasi dana yang begitu besar harus dilakukan dengan rule based, kriteria yang jelas, aturan yang jelas, dan juga perlindungan yang jelas untuk pelaksanaan," ujarnya melalui unggahan di Twitter, Rabu (1/4/2020).
Bila tidak, sambung Chatib, eksekusi akan menjadi sulit dan menimbulkan persoalan. Dia menjelaskan diskresi yang terlalu banyak akan menimbulkan problem dalam governance.
Dalam hal ini, sebut dia, penekanan kepada isu tata kelola pemerintahan yang bersih menjadi amat penting.
"Karena itu governance, aturan, rule based yang jelas menjadi penting."
Bila tidak, eksekusi akan menjadi sulit, dan menimbulkan persoalan. Karena itu governance, aturan, rule based yang jelas menjadi penting. Diskresi yang terlalu banyak akan menimbulkan problem dalam governance. Penekanan kepada issue tata kelola pemerintahan yg bersih amat penting
— M. Chatib Basri (@ChatibBasri) April 1, 2020
Baca Juga
Lebih lanjut, mantan menteri keuangan ini menuliskan bahwa stimulus fiskal sudah tersedia dengan prioritas sudah lebih jelas. Langkah pemerintah itu patut diapresiasi.
Chatib pun mengakui bahwa proses pemulihan akan memakan waku yang agak panjang. Setelah wabah bisa diatasi, social distancing berakhir, aktivitas produksi berjalan kembali, kata dia, program 'traditional pump-priming' untuk mendorong aggregate demand bisa dilakukan.
"Seperti kata Larry Summers, guru besar ekonomi di Harvard University dan mantan Menteri Keuangan di AS, fiskal policy harus memenuhi TTT (timely, targeted, temporary). Selain itu yang paling penting saya kira, ia harus relevan dengan kondisi yang ada. Dan kebijakan yang dilkeluarkan kemarin memang relevan dengan situasi."
"Dalam jangka pendek kita memangh harus fokus kepada kesehatan dan perlindungan. Baru setelah itu kita bicara soal pertumbuhan ekonomi," tambah Chatib.