Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Angkutan Darat atau Organda mencatat telah adanya pergerakan masyarakat untuk mudik yang lebih tinggi dari Jakarta ke Jawa Tengah dan sekitarnya juga ke Jawa Timur sejak Februari 2020.
Ketua Bidang Angkutan Penumpang DPP Organda Kurnia Lesani Adnan membenarkan sejumlah masyarakat memilih pulang ke daerahnya masing-masing setelah pemerintah provinsi DKI Jakarta mengeluarkan kebijakan menjaga jarak (physical distancing) dan kerja dari rumah (work from home/WFH). Kebijakan tersebut berefek terhadap kegiatan belajar para siswa yang diliburkan dan pekerja yang terimbas situasi ini juga diliburkan.
"Memang dari awal di terapkan masa Kejadian Liar Biasa terjadi pergerakan yang lebih tinggi dibandingkan dengan biasanya yakni Februari-April 2020 saat low season untuk bus AKAP [antar kota antar provinsi]," jelasnya, Kamis (26/3/2020).
Menurutnya, wilayah yang paling banyak pergerakannya adalah menuju ke Solo Raya, Jepara, Kudus, Purwodadi, Blora, Madura, Jember, Banyuwangi, dan Malang.
Pria yang akrab disapa Sani mengatakan okupansi bus sempat naik hingga 100 persen dibandingkan dengan musim biasanya yang hanya di kisaran 40 persen hingga 60 persen. Selain itu, dengan pemerintah mengimbau untuk tidak pulang kampung dan pembatalan penyelenggaraan mudik gratis Lebaran 2020, maka masyarakat memilih untuk melakukan perjalanan ke daerah asal sebelum hal tersebut diberlakukan.
Dia menyebutkan per Senin (23/3/2020) tingkat keterisian kembali menurun dengan kisaran 30 persen. Data tersebut menunjukkan banyak masyarakat melewati puncak masa mudik dini ke daerah asal.
Baca Juga
"Jadi kalau untuk ke Wonogiri atau Jepara puluhan bus setiap hari itu hal yang biasa. Yang luar biasa adalah okupansi busnya meningkat pada saat low season ini, masyarakat sudah mudik semua," jelasnya.