Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mencatat penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) selama masa kerja dari rumah (work from home/WFH) yang diterapkan pemerintah untuk mencegah penyebar virus corona atau Covid-19.
Berdasarkan data yang dilaporkan Pertamina, seiring merebaknya Covid-19, konsumsi masyarakat untuk BBM mengalami penurunan.
Tercatat sejak penerapan work from home pada 16 Maret 2020, secara umum konsumsi BBM turun 8 persen dari rata-rata normal harian yakni dari 134.870 kiloliter menjadi 123.740 kiloliter.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan dalam kondisi normal maupun darurat Covid-19, Pertamina memastikan secara keseluruhan operasional produksi, pengolahan, distribusi dan pemasaran produk Pertamina tetap berjalan dengan baik.
Selain itu, untuk mendukung kebijakan pembatasan aktivitas di luar rumah, Pertamina mengoptimalkan layanan pengantaran atau Pertamina delivery service melalui Call Center 135 bagi masyarakat yang memilih untuk beraktivitas di rumah saja selama kondisi siaga Covid-19.
Sebagai langkah antisipasi penyebaran virus, tambahnya, Pertamina juga menyemprotkan disinfektan pada tabung-tabung LPG, fasilitas SPBU dan penerapan prosedur tambahan untuk petugas SPBU seperti penggunaan masker, sarung tangan dan hand sanitizer.
Baca Juga
“Kami telah menerapkan kebijakan secara internal untuk pengaturan pekerja dimana pekerja di dalam lingkungan operasional perusahaan tetap masuk, sementara untuk pekerja kantoran menjalankan work from home. Dengan kebijakan tersebut, kami memastikan pasokan BBM dan LPG akan aman ke depannya,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (26/3/2020).
Sejauh ini, Fajriyah menambahkan, Pertamina memastikan ketersediaan pasokan BBM dan LPG dalam kondisi aman, baik untuk saat ini maupun ke depannya. Adapun pada saat ini, pasokan rata-rata nasional untuk BBM berada di level 23 hari dan stok LPG selama 17 hari.
Adapun, untuk konsumsi LPG sektor rumah tangga mengalami kenaikan dengan perincian LPG subsidi naik 0,7 persen dari konsumsi normal harian 21.930 metrik ton menjadi 22.100metrik ton, sementara LPG rumah tangga non subsidi naik sebesar 5,4 persen dari konsumsi normal harian 2.050 metrik ton menjadi 2.160 metrik ton.
Fajriyah mengungkapkan pasokan BBM dan LPG tersedia cukup aman untuk memenuhi kebutuhan energi sehari-hari di tengah masyarakat yang masih dalam situasi darurat virus Covid-19.
“Stok ini akan terus ditambah sesuai dengan jadwal suplai yang telah direncanakan berdasarkan tingkat konsumsi masyarakat di setiap wilayah,” jelasnya.