Bisnis.com, JAKARTA - Singapore Airlines atau SIA memutuskan untuk mengurangi kapasitas penumpang hingga 96 persen dari keseluruhan dengan mengandangkan 138 unit pesawatnya hingga April 2020 seiring dengan upaya ketat pencegahan virus corona (Covid-19) di beberapa negara.
Berdasarkan keterangan resmi yang dikutip Bisnis.com, Senin (23/3/2020), maskapai mengakui adanya penurunan permintaan terhadap perjalanan udara ini berbanding lurus terhadap pendapatan SIA dari sisi penumpang.
"Hal ini akan menyebabkan grounding terhadap sekitar 138 unit dari total 147 unit pesawat milik SIA dan SilkAir, di tengah tantangan terbesar yang kami hadapi selama ini," tulis maskapai.
Pihaknya mengaku belum bisa memastikan SIA Group dapat kembali melayani secara normal, mengingat ketidakpastian akan dicabutnya kontrol perbatasan yang ketat.
Sementara itu, Scoot, anak perusahaan berbiaya rendah milik Singapore Airlines, juga akan menangguhkan sebagian besar jaringannya yang menyebabkan grounding pada 47 unit dari total 49 unit pesawat miliknya.
Namun, tanpa keberadaan segmen domestik, manajemen mengakui maskapai penerbangan SIA Group menjadi lebih rentan di tengah pasar internasional membatasi pergerakan orang secara bebas. Bahkan hingga melarang perjalanan udara secara keseluruhan.
Baca Juga
Maskapai akan terus berupaya dengan agresif untuk mengatasi dampak wabah Covid-19 terhadap perusahaan. Hal ini mencakup diskusi yang terus dilakukan dengan produsen-produsen pesawat untuk menunda pengiriman pesawat yang akan datang.