Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan agen properti, Promex Indonesia optimistis bahwa dampak dari sentimen virus corona atau Covid-19 terhadap pemasaran produk properti hanya bersifat sementara dan tak akan berlangsung lama.
Saat ini, isu corona turut mempengaruhi penjualan properti karena konsumen masih menahan kenginan untuk membeli properti. Chief Executive Officer Promex Indonesia Sulihin Widjaja mengakui bahwa isu corona ini turut berdampak terhadap transaksi penjualan properti. Hanya saja, dia memupuk keyakinan bahwa isu ini tak akan berlangsung lama.
"Memang dampak terhadap transaksi pasti akan terjadi penurunan sementara waktu, tapi saya yakin pasti akan normal kembali karena sebelum [ada isu] ini gairah jual beli properti cukup baik," ujarnya pada Bisnis, Kamis (19/3/2029).
Sulihin menyatakan bahwa pihaknya sudah menyusun sejumlah strategi agar penjualan properti tetap dipacu meski konsumen banyak yang khawatir terhadap corona.
Dia mengaku bahwa salah satu cara yang ditempuh adalah dengan jemput bola jika konsumen tersebut khawatir bepergian ke luar rumah. Jemput bola diiringi dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan.
"Makanya, kemarin kita sudah sepakat untuk yang sudah berjalan dan mau akad kredit maka kita akan mendatangi rumah mereka dengan petugas dari bank dan notaris," katanya.
Baca Juga
Di sisi lain, pihaknya juga turut berpartisipasi dalam mencegah penyebaran virus corona di lingkungan kerjanya. Sulihin telah mengusulkan pada kantor Promex di Indonesia untuk membagi tim pemasaran menjadi dua bagian dengan masing-masing tim bekerja per dua minggu dan masing-masing tim tidak saling bertemu untuk sementara waktu.
Selain itu, upaya lainnya adalah kegiatan rapat mingguan untuk sementara waktu ditiadakan, berusaha untuk tidak berinteraksi dengan banyak orang selain konsumen, semua pegawai diminta menjaga kondisi dan melaporkan bila mengalami kondisi sakit. Hal ini demi kepentingan bersama termasuk konsumen.
"Namun, marketing tetap menjaga hubungan dengan semua pelanggan dengan menghubungi mereka, memberikan informasi yang aktual dan realistis mengenai keadaan pasar properti dan juga mengenai perkembangan penanganan virus melalui media online dan telepon," jelasnya.
Dengan kondisi saat ini, pengurus Asosiasi Real Estat Broker Indonesia (Arebi) itu juga mengakui bahwa akan terjadi koreksi dari target sebelumnya. Promex menargetkan volume transaksi tahun ini dapat tumbuh di atas 20 persen.
Hanya saja, Sulihin realistis dengan kondisi saat ini sehingga koreksi target transaksi akan dilakukan. Meskipun demikian, dia mengaku belum tahu seberapa besar proyeksi pertumbuhan transaksi setelah dilakukan koreksi target.
"Memang pasti akan koreksi ulang karena sebentar lagi puasa dan Lebaran mungkin sampai Juni, kita baru gerak [penjualan properti]," ungkapnya.