Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Diminta Antisipasi Dampak Corona di Sektor Tambang Batu Bara

Virus Corona diyakini berdampak pada sektor pertambangan mineral dan batu bara termasuk investasi di Tanah Air.
Petugas mengawasi proses penimbunan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Petugas mengawasi proses penimbunan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Virus Corona diyakini berdampak pada sektor pertambangan mineral dan batu bara termasuk investasi di Tanah Air.

Ketua Umum Indonesian Mining and Energy Forum (IMEF) Singgih Widagdo berpendapat virus Corona ini jelas akan berdampak pada sektor pertambangan mineral dan batu bara (minerba) di Tanah Air.

Hal ini mengingat China sebagai pusat industri dunia, maka dengan terganggunya industri di negeri Tirai Bambu itu tentu berpengaruh terhadap kebutuhan energi batu bara. Menurunnya permintaan pasar batu bara China terlihat lamban.

"Jadi terkait hubungan penurunan industri China, bukan saja terkait menekan pasar dan harga batu bara, tetapi juga produk dari smelter. Investasi akan smelter pun dipastikan melambat. Akibatnya impor batu bara juga terganggu atas pengapalannya," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (12/3/2020).

Virus corona juga akan berdampak pada penurunan investasi minerba karena terjadi penundaan investasi khususnya yang terkait dengan dengan pasar mineral dan energi.

Tak hanya itu, sentimen corona juga akan berpengaruh pada produksi batu bara Indonesia. Hal itu dikarenakan adanya beberapa proyek PLTU yang mundur sehingga berdampak pada supplai batu bara.

Kendati demikian, Singgih menyatakan pemerintah tak perlu terlalu reaktif, apalagi atas kebijakan yang terkait dengan perjalanan industri pertambangan jangka panjang.

Menurutnya, pemerintah perlu memetakan pasar ekspor atas dampak Corona agar tercapai keseimbangan sebagai eksportir batu bara dan jangan terjadi kelebihan pasokan.

Selain itu, pemerintah juga diharapkan berupaya memperbesar serapan batu bara di dalam negeri ditengah tumbuhnya pelaku dan produksi batu bara nasional.

"Pemerintah harus melakukan integrasi dengan kementerian yang terkait dengan pertambangan, seperti perdagangan, perhubungan, keuangan dan ESDM agar Pemerintah menjadi lebih optimal dalam mengelola industri pertambangan untuk kepentingan ekonomi nasional," tutur Singgih.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Baru Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia menuturkan virus Corona tentu akan berdampak terhadap pertumbuhan permintaan karena pelambatan ekonomi di negara importir batu bara seperti China dan Korea akibat penyebaran virus Corona.

Dia menilai, hal itu bisa menekan harga komoditas makin melemah. Dia memperkirakan akan ada kemungkinan penurunan permintaan energi dari China sekitar 15 persen hingga 20 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper