Bisnis.com, JAKARTA - Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia benar-benar menyatakan minatnya terhadap pembangunan di sektor properti dalam proyek pemindahan Ibu Kota Negara di Provinsi Kalimantan Timur.
Keseriusan DPP REI dalam pelibatan proyek tersebut terlihat dari pertemuan dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa pada Jumat (6/3/2020) pekan lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut pihaknya membahas sejumlah hal yang salah satunya soal pengembangan sektor properti di IKN.
"Soal IKN kami membahas soal minat para pengembang dan sistem yang akan ditawarkan [oleh pemerintah]," kata Totok saat dihubungi, Selasa (10/3/2020).
Totok mengatakan bahwa para pengembang yang tergabung di REI siap masuk di proyek IKN asalkan ada kepastian hukum dan sistem yang jelas dalam investasi di proyek tersebut.
Dia juga masih ingin melihat sejauh mana penawaran dari otoritas termasuk dari segi makro mengingat pengembangan IKN memerlukan waktu yang sangat panjang.
Baca Juga
Menurutnya, pengembangan skala kota di ibu kota baru setidaknya membutuhkan waktu hingga 10 tahun karena diharuskan berteknologi tinggi. Untuk itu, pihaknya sudah memperhitungkan proyeksi dalam jangka panjang.
Apalagi, Totok sebelumnya menyampaikan bahwa REI siap berinvestasi hingga Rp1.000 triliun dalam pengembangan IKN di sektor properti.
Dana pemerintah bisa digunakan untuk membangun sarana dan prasana gedung pemerintahan. Sementara REI, siap membangun proyek lain seperti pembangunan rumah sakit, kawasan hunian, dan area komersial. Pengembangan juga bisa dilakukan melalui mekanisme kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
"Prospeknya kita sudah [jelas], minimal kita maunya per klaster. [Tapi] sistemnya yang pasti akan bagaimana? Orang itu dalam berinvestasi, kan kepastian hukumnya dulu, jadi bagaimana maunya pemerintah itu apakah sewa berapa lama atau bagaimana," ujarnya.
Sementara itu, Totok belum menyebutkan bagaimana tanggapan dari Bappenas terkait segala usulan REI. Menurut dia, pertemuan ini akan berlanjut pada Rabu (11/3/2020) besok. Dia tidak ingin mendahului pemerintah dalam memberi tanggapan.
"Besok dijelaskan hasilnya bagaimana agar tidak kagok. Besok, kan para pengusahanya diundang juga ke kantor Bappenas," ungkapnya.