Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Rintisan Semakin Meminati Pengembangan EBT

Salah satu bukti semakin diminati itu adalah bermunculannya perusahaan rintisan berbasis energi. Pasalnya, sumber-sumber EBT lokal menyimpan potensi bisnis yang luar biasa
Petugas sedang melakukan pengecekan harian di PLTS Gili Trawangan dengan kapasitas 600 kWp/ Bisnis - David E. Issetiabudi
Petugas sedang melakukan pengecekan harian di PLTS Gili Trawangan dengan kapasitas 600 kWp/ Bisnis - David E. Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan bisnis Energi Baru Terbarukan (EBT) makin mendapatkan tempat di kalangan masyarakat, terlebih bagi generasi milenial.

Respon pasar yang positif terlihat dari mulai bermunculannya berbagai usaha rintisan atau startup yang bergerak di sektor tersebut, dari skala rumahan hingga pabrikan.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi, mengatakan melimpahnya potensi EBT menjadi salah satu faktor pemicu bagi para pelaku usaha dalam mengembangkan startup energi.

"Utilisasi EBT baru sebesar 2,1% dari potensi EBT sekitar 400 Giga Watt (GW)," ujarnya dalam siara pers, Minggu (8/3/2020).

Salah satu potensi bisnis yang menjanjikan adalah energi surya. Menurutnya, dengan potensi 207 GW, perkembangan permintaan energi surya meningkat pesat, baik di kota-kota besar untuk kebutuhan atap surya, hingga ke daerah frontier untuk Solar Home System (SHS).

"Industrinya banyak berkembang di kawasan industri seperti Bekasi, Tangerang, juga daerah Surabaya dan sekitarnya," kata Agung.

Direktur Utama PT Gerbang Multindo Nusantara Chayun Budiono menuturkan sumber-sumber EBT lokal menyimpan potensi bisnis yang luar biasa. "Tak hanya solar PV, pasar off-grid ini menjanjikan, maka disinilah yang harus kita dorong," ucapnya.

Dia menilai startup energi penting difungsikan sebagai salah satu langkah disrupsi energi. "Bagaimana startup energi ini kita bangun bersama, menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Menyelesaikan tantangan atas perkembangan teknologi yang ada," tutur Chayun.

Chief Financial Officer Warung Energi, Nimas Pratiwi, menuturkan membangun sistem solar PV ini merupakan perjuangan yang luar biasa karena ekosistemnya belum terbentuk.

Pemiliki startup yang mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) hybird antara surya dengan angin tersebut berkeinginan untuk membangun kemampuan manufaktur dan integrasi sistem EBT.

Dia berharap Warung Energi nantinya dapat menyediakan beberapa produk penyedia energi listrik berbasis energi terbarukan seperti pico solar home system, panel surya, pompa tenaga surya, dan berbagai produk EBT lainnya. "Ke depan kami tidak hanya di Solar PV saja," ujarnya.

Warung Energi kini memiliki beberapa paket PLTS On-grid dan Off-grid yang dapat diaplikasikan untuk perdesaan, rumah, dan industri. Selain menawarkan produk, startup tersebut juga menawarkan jasa konsultasi, perencanaan hingga engineering design untuk klien yang ingin memasang PLTS.

"Kami ingin menciptakan pasar dan model usaha EBT yang berkelanjutan," kata Nimas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Andya Dhyaksa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper