Bisnis.com, JAKARTA - Importir Indonesia mengaku stok bahan baku produksi aman untuk dua sampai tiga bulan ke depan di tengah hambatan perdagangan internasional karena wabah virus corona.
Hal ini terungkap dalam survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI) terhadap sejumlah perusahaan - baik importir dan eksportir - yang berdagang dengan China. Survei dilakukan pada Februari lalu.
"Kami cek ke perusahaan-perusahaan, para importir masih punya stok dua hingga tiga bulan untuk bahan baku," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Rabu (4/3/2020).
Kendati memiliki bahan baku, dia mengungkapkan perusahaan-perusahaan yang disurvei saat itu mulai merasakan kesulitan untuk mengekspor produknya. "Kesulitan untuk mengekspor karena perusahaan di sana [China] masih tutup," ungkap Perry.
BI berjanji akan terus memperhatikan perkembangan lebih lanjut terkait dengan global supply chain atau rantai pasok global. Lebih lanjut, Perry melihat kegiatan ekspor China melibatkan lebih dari 20 negara. Ketika ekspor China terhambat, kebutuhan impor negara lain akan tertanggu.
Dalam hal ini, India menjadi salah satu negara yang dapat menggantikan posisi China sebagai penyuplai. "Jadi ini ada spillovers positif ke berbagai negara," ujar Perry. Sisi negatifnya, Perry mengkhawatirkan hambatan kegiatan impor sehingga dia berharap kebijakan untuk memfasilitasi kegiatan perdagangan internasional terus didorong.
Baca Juga
"Ini assesment yang kita lihat secara keseluruhan," ungkapnya.