Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Survei Importir, Bahan Baku 2-3 Bulan Mendatang Aman

Survei tersebut dilakukan BI kepada importir dan eksportir yang berhubungan dengan China. Kendati aman, China
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan keterangan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/2/2020). Bisnis/Abdurachman
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan keterangan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/2/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Importir Indonesia mengaku stok bahan baku produksi aman untuk dua sampai tiga bulan ke depan di tengah hambatan perdagangan internasional karena wabah virus corona.

Hal ini terungkap dalam survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI) terhadap sejumlah perusahaan - baik importir dan eksportir - yang berdagang dengan China. Survei dilakukan pada Februari lalu.

"Kami cek ke perusahaan-perusahaan, para importir masih punya stok dua hingga tiga bulan untuk bahan baku," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Rabu (4/3/2020).

Kendati memiliki bahan baku, dia mengungkapkan perusahaan-perusahaan yang disurvei saat itu mulai merasakan kesulitan untuk mengekspor produknya. "Kesulitan untuk mengekspor karena perusahaan di sana [China] masih tutup," ungkap Perry.

BI berjanji akan terus memperhatikan perkembangan lebih lanjut terkait dengan global supply chain atau rantai pasok global. Lebih lanjut, Perry melihat kegiatan ekspor China melibatkan lebih dari 20 negara. Ketika ekspor China terhambat, kebutuhan impor negara lain akan tertanggu.

Dalam hal ini, India menjadi salah satu negara yang dapat menggantikan posisi China sebagai penyuplai. "Jadi ini ada spillovers positif ke berbagai negara," ujar Perry. Sisi negatifnya, Perry mengkhawatirkan hambatan kegiatan impor sehingga dia berharap kebijakan untuk memfasilitasi kegiatan perdagangan internasional terus didorong.

"Ini assesment yang kita lihat secara keseluruhan," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper