Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Properti Asia Pasifik Akan Melambung di Semester II/2020

Pasar properti di Asia Pasifik diperkirakan akan bangkit pada semester kedua tahun ini karena pada semester pertama masih dibayangi sentimen corona.
Pemandangan Hong Kong pada malam hari./Bloomberg-Brent Lewin
Pemandangan Hong Kong pada malam hari./Bloomberg-Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA – Konsultan properti Colliers Internationals memperkirakan bahwa pasar properti di Asia Pasifik baru bisa kembali bangkit pada semester II/2020 setelah terkena imbas dari virus corona atau Covid-19.

Executive Director of Research Colliers di Asia Andrew Haskins mengatakan bahwa prediksi tersebut dilihat dari kemungkinan Covid-19 akan mencapai puncaknya pada semester pertama tahun ini.

Adapun, kondisi pelemahan seperti sekarang harusnya bisa dimanfaatkan investor untuk membeli aset properti dengan harga di bawah rata-rata. Pengisi properti juga menjadi punya posisi tawar lebih tinggi dan bisa memutuskan harga sewa yang diinginkan.

“Covid-19 ini akan menghantam pertumbuhan ekonomi seluruh Asia di semester pertama 2020, hasilnya investasi properti pasti mengalami penurunan. Kami melihat kemungkinan pasar properti akan cepat bangkit pada semester kedua,” kata Haskins melalui laporan tertulis, Rabu (4/3/2020).

Tekanan pada perekonomian karena kehadiran wabah Covid-19 ditambah dengan pelarangan bepergian dan wajib kerja dari rumah membuat aktivitas tingkat sewa perkantoran pada semester I/2020 meredup.

Dari sisi pengisi properti, hal ini membuka kesempatan lebih besar bagi perusahaan untuk membuat kesepakatan harga yang lebih terjangkau dan lebih menarik. Sementara itu, bagi pembeli yang berasal dari segmen pengguna bisa mengadopsi sikap wait and see sampai situasinya pulih kembali.

Colliers juga mencatat, gara-gara virus ini, pasar properti di Daratan China terpaksa harus banting harga supaya bisa tetap menarik investor jangka panjang untuk tetap mengalirkan uangnya ke pasar properti di Negeri Panda tersebut.

Adapun, imbas dari covid-19 membuat lebih banyak orang berbelanja daring, sehingga akan ada kesempatan besar bagi kawasan industri untuk dimanfaatkan sebagai pergudangan dan pusat data.

Selanjutnya, pasar properti Hong Kong diperkirakan bisa kembali pulih mulai kuartal II/2020 lantaran sentimen pasarnya yang cerah setelah harga propertinya terkoreksi.

“Properti yang diprediksi bisa kembali rebound di Hong Kong antara lain perkantoran strata title, perkantoran di pinggiran kota, dan hotel yang harganya anjolk 30 persen dari puncaknya. Sementara properti industri diprediksi tetap stabil,” jelas Haskins.

Di Singapura, banyaknya kebijakan ketat untuk menanggulangi Covid-19 membuat kepercayaan diri wisatawan dan investor kembali pulih dan diharapkan bisa menggenjot sektor properti seperti ritel dan perhotelan.

“Di Singapura, investor bisa menyasar perhotelan, perkantoran di daerah pusat bisnis [CBD] dan di pinggir kota untuk pertumbuhan investasi jangka panjang yang lebih meyakinkan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper