Bisnis.com, WAMENA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengupayakan penyelesaian pemulihan kota Wamena pascakerusuhan pertengahan tahun lalu. Beberapa upaya di antaranya perbaikan pasar, pengadaan rumah toko dan rumah khusus.
Kepala Pusat Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan, Olahraga, dan Pasar (PSPPOP) Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, mengatakan bahwa saat ini pembiayaan pembangunan fasilitas tersebut sedang dalam proses pengalokasian.
"Karena anggarannya tergantung lokasi, tapi semua sesuai dengan RAB [Rencana Anggaran Biaya]. Namun, anggarannya masih dialokasikan, sudah ada analisis. Nantinya akan sangat tergantung pada penyelesaian masing-masing lokasi," kata Iwan saat ditemui di Wamena, Selasa (3/3/2020).
Adapun, untuk pembangunan rumah khusus, Iwan menyebut, tiap unit menelan biaya sekitar Rp16 juta per meter persegi. Sedangkan unit yang disediakan berukuran tipe 36 di atas lahan yang luasannya berbeda-beda.
Sementara itu, rencananya Kementerian PUPR bersama ZENI-TNI AD akan membangun 193 unit rumah. Hingga saat ini sudah terbangun 20 unit dan sudah mulai dihuni.
Selain itu, total rumah toko yang akan dibangun sebanyak 403 unit, di mana sebanyak 120 unit sudah selesai dikerjakan. "Ini sudah dalam proses pembayaran di APBN," ungkapnya.
Baca Juga
Penanganan kerusakan, ungkap Iwan, menggunakan aturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Nomor 13 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Dalam Penanganan Keadaan Darurat.
"Jadi kerja dulu, baru diopnam, baru bayar. Untuk keadaan darurat. Karena ini kita butuh cepat," ujarnya.
Untuk pasar, berdasarkan data Kementerian PUPR, Pasar Wouma menelan total biaya sekitar Rp5,76 miliar. Sedangkan untuk ruko dan rumah masih dalam proses analisis biaya.