Bisnis.com, JAKARTA — Pasar properti sudah mengalami kelesuan selama beberapa tahun terakhir. Namun, hal ini dinilai tidak memberikan banyak dampak kepada industri arsitektur dan bahan baku bangunan.
Arsitek Danny Wicaksono mengatakan pada 2020 ini justru menjadi momen paling produktif bagi industri arsitektur lantaran mendapat banyak bantuan dari perkembangan teknologi digital.
"Ini era paling produktif untuk industri arsitektur. Sekarang kita sudah makin mudah mengkomunikasikan karya, hasil kerja, dan gagasan yang kita punya apalagi dengan bantuan media sosial," ujarnya di sela-sela konferensi pers di Tangerang, Kamis (27/2/2020).
Menurutnya, dengan kemudahan komunikasi yang ditawarkan dari kemajuan teknologi digital, membuat permintaan yang datang tak hanya dari pasar lokal tapi juga dari internasional.
Senada, Executive Director produsen marmer PT Fajar Gelora Inti (Fagetti) Helen Gumanti mengatakan bahwa memang ada penurunan permintaan selama pasar properti melesu, namun tidak signifikan.
"Ada penurunan memang, apalagi produk kami umumnya diperuntukkan bagi kelas atas. Tapi [penurunannya] tidak banyak karena permintaan tidak hanya dari proyek residensial tapi juga dari proyek-proyek besar seperti pembangunan gedung, hotel, dan lainnya" ujarnya.
Baca Juga
Adapun, Helen menyebutkan walaupun lesu, kenyataannya pelaku industri properti tetap melakukan pembangunan tanpa henti. Hal ini yang membuat permintaan tidak surut.
Selain itu, dengan adanya wabah virus corona atau Covid-19, yang juga membawa keresahan bagi banyak pelaku industri, kata Helan, tidak menggoyahkan Fagetti dalam memenuhi permintaan yang ada.
"Pasokan kami memang datang dari seluruh dunia. Tapi kami punya stok sangat banyak di site kami di sini. Sehingga ketika ada permintaan dalam jumlah besar dan mendadak pun kami tetap siap memenuhi dan corona tidak menjadi hambatan," ujarnya.