Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gapensi: Virus Corona Ancaman Sekaligus Peluang bagi Sektor Konstruksi

Dampak virus corona terhadap sektor jasa konstruksi belum signifikan, tetapi Gapensi menilai virus corona bisa menjadi ancaman sekaligus peluang.

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia mengungkapkan hingga saat ini virus corona belum menjadi bahasan di asosiasi ini, karena dampaknya tak terlalu signifikan. Namun, asosiasi menilai dampak virus corona bisa dilihat dari dua sisi yaitu sebagai  ancaman sekaligus peluang.

Wakil Sekjen II Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Errika Ferdinata mengatakan saat ini hal-hal yang dibahas di asosiasi masih terkait hal-hal rutin seperti tender dan rantai pasok.

"Jadi kami [sektor konstruksi] masih belum terkena [dampak] dari corona ini," katanya kepada Bisnis, melalui sambungan telepon, Kamis (27/2/2020).

Ketika dikonfirmasi soal ada atau tidaknya rantai pasok yang terganggu dari China karena virus corona, Errika mengatakan bahwa hingga saat ini material yang digunakan mayoritas dari dalam negeri. Meskipun memang masih ada beberapa material yang digunakan dari luar termasuk dari China.

"Mungkin juga karena sekarang masih di awal tahun, prosesnya masih tender jadi belum masuk ke pelaksanaan, belum ada yang komplain dampak corona untuk konstruksi," katanya.

Menurutnya, perlu proses untuk melihat dampak dari virus corona terhadap sektor konstruksi, khususnya ketersediaan pasokan. Dia menyatakan, dampaknya baru akan terlihat jika pasokan yang saat ini tersedia di pasar sudah mulai menipis.

"Tapi kalau menurut saya sekarang sih terlalu dini untuk konstruksi terkait corona. Karena ya itu, di awal tahun kami masih proses lelang bukan pelaksanaan," ujarnya.

Pada siklus konstruksi, Errika mengungkapkan pelaksanaan dan dan pengerjaan pokok biasanya akan berjalan mulai pertengahan tahun hingga menjelang akhir tahun. Hal itu menyebabkan kebutuhan untuk bahan baku atau material konstruksi baru akan terlihat di periode tersebut.

"Itu rentang waktu saat jasa konstruksi sedang kencang-kencangnya untuk proyek, baru kita bisa lihat dampak corona ke konstruksi seperti apa, kalau sekarang menurut saya masih belum," ujarnya.

Adapun untuk proyek yang sudah berjalan atau multiyears, Gapensi sendiri mengatakan belum ada pembahasan terkait dampak virus corona ini. Dia menyatakan proyek-proyek konstruksi dan infrastruktur saat ini masih berjalan normal.

Namun, terkait kemungkinan proyek yang molor akibat dampak virus corona, Errika mengatakan untuk proyek multiyears seharusnya risiko tersebut sudah dipertimbangkan.

"Kalau multiyeras project itu mereka [kontraktor] ada persiapan. Corona kan baru dua bulan ini, terlalu dini untuk mengetahui efeknya saat ini, kalau berlarut-larut, pastinya ada tapi semoga tidak berlarut-larut," katanya.

Di sisi lain, Errika mengatakan selain sebagai ancaman pada rantai pasok, virus corona juga sebenarnya bisa dilihat sebagai peluang.

"Virus corona kalau dilihat sebagai ancaman, memang ancaman, tapi itu juga opportunity buat pasar dalam negeri untuk [memenuhi kebutuhan] rantai pasok. Kalau dilihat dari dua sisi yang berbeda, material impor itu terbatas berarti peluang material lokal untuk improved," ungkapnya.

Adapun, mengenai tenaga kerja asing khususnya yang berasal dari China, Errika mengatakan selama ini pemerintah juga sedang membatasi sehingga hal tersebut tidak terlalu menjadi persoalan di sektor jasa konstruksi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agne Yasa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper