Bisnis.com, JAKARTA - Tokyu Land Indonesia mulai melakukan pengerjaan kontruksi Branz Mega Kuningan, yang merupakan proyek pengembangan kawasan skala besar di pusat kota Central Business District (CBD) Jakarta.
Hal ini ditandai dengan dilakukannya peletakan batu pertama di area lokasi proyek yang terdiri dari dari dua menara masing-masing kondominium premium setinggi 45 lantai dan apartemen sewa 35 lantai dengan total luas 1 hektare, Rabu (26/2/2020).
Nantinya, kawasan ini juga akan dilengkapi area komersial yang target keseluruhan pengerjaannya akan rampung pada 2023 sekaligus serah terima unit.
Presiden Director Tokyu Land Indonesia Hidetatsu Ikeda mengatakan bahwa nilai investasi yang digelontorkan untuk seluruh pengembangan kawasan ini senilai Rp2,5 triliun.
Proyek ini hasil kerja sama antara PT Tokyu Land Indonesia dengan Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development (JOIN), yang modalnya berasal dari pemerintah Jepang.
Ikeda mengatakan bahwa dimulainya proyek ini sekaligus menandakan bahwa investasi properti di Indonesia masih tetap bersinar ke depannya, di tengah lemahnya pasar properti sejak beberapa tahun belakangan ini.
Baca Juga
"[Kondisi lemahnya pasar properti] bukan berarti kami menunda proyek. Kami tidak ingin mengakibatkan kontruksi yang telat dan berdampak pada kekecewaan investor. Kami melakukan [pembangunan] ini walaupun situasi pasar yang tidak terlalu bagus," kata dia usai peletakan batu pertama, Rabu (26/2/2020).
Director of PT Tokyu Land Indonesia Toshio Kojima menambahkan bahwa proyek yang akan dibangun ini terdiri dari kondominium sebanyak 482 unit dan apartemen sewa sebanyak 240 unit.
Dia yakin proyek yang telah dipasarkan sejak grand launching pada 26 Januari 2019 lalu ini akan terserap oleh pasar dengan baik,. Adapun dalam acara grand launching tersebut telah terjual sebanyak 150 unit.
"Sejauh ini, untuk kondominium dari 482 unit sudah 40 persen yang terjual," kata dia.
Kojima mengatakan bahwa pihaknya tidak membatasi segmen tertentu di dalam penjualan proyek ini, apakah kalangan ekspatriat maupun orang asing. Akan tetapi hunian ini menyasar kalangan menengah atas.
"Namun, data yang kami dapatkan menunjukan bahwa penjualan berasal dari usia 30 tahun sampai 60 tahun. Bahkan, kebanyakan pembeli adalah masyarakat Indonesia, baik yang berdomisili di Jakarta Selatan, Barat dan Utara," tuturnya.
Pengerjaan kontruksi proyek dilakukan oleh Shimizu Corporation dan secara kesuluruhan baik desain, pengembangan, dan manajemen pengolaan berasal dari negeri Sakura tersebut.
Adapun, Branz Mega Kuningan akan melengkapi portofolio kondominium sebelumnya dari Tokyo Land Indonesia yakni Branz Simatupang dan Branz BSD.