Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian perhubungan memastikan wabah virus Covid-19 atau virus Corona yang saat ini melanda daratan Tiongkok tidak berpengaruh terhadap proyek kereta cepat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan telah berkoordinasi dengan PT Kereta Cepat Indonesia—China supaya proyek tetap berjalan sesuai rencana dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal.
Menhub juga mengapresiasi KCIC yang telah menjaga hubungan baik dengan masyarakat lokal. Menhub berharap hal itu juga akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
Menhub juga menyatakan apresiasinya atas berlangsungnya proyek dengan skema B to B ini.
"Kami bangga dan senang ada suatu proyek kereta cepat pertama kali di Indonesia, ini dikerjakan (dengan skema pembiayaan) business to business jadi artinya swasta Indonesia dengan swasta China,” jelasnya, Minggu (23/2/2020).
Proyek strategis ini diharapkan tidak membebani APBN karena ada senilai Rp83 triliun yang masuk ke Indonesia dari swasta dalam proyek ini.
Lebih lanjut Menhub mengatakan jika kereta cepat Jakarta-Bandung ini sukses ke depannya bukan tidak mungkin akan dilanjutkan hingga Surabaya.
Budi memaparkan progres pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 44 persen, sedangkan pembebasan lahan sudah mencapai 99,96 persen. Menhub menyebut masih ada sebidang tanah di daerah Bandung yang sedang dalam tahap konsinyasi.
Menhub berpesan kepada KCIC sebagai pelaksana proyek agar pekerjaan ini dapat diselesaikan tepat waktu.
"Satu, harus on time. Yang kedua, mesti ada alih teknologi, dan ketiga adalah jaga hubungan dengan masyarakat banyak dan team work harus diperhatikan," tekannya.