Bisnis.com, JAKARTA - Setelah ramai tanda pagar (tagar) #GojekKenapa akhirnya pihak manajemen Gojek Indonesia buka suara mengenai tuntutan para pengemudi di media sosial Twitter tersebut.
Senior Manager Corporate Affairs Gojek Teuku Pravinanda mengaku aplikator senantiasa melakukan pengembangan sistem untuk menunjang kebutuhan pengguna, termasuk mitra pengemudi dan konsumen.
"Sistem algoritma pembagian order di Gojek selalu memperhitungkan kemungkinan terbesar suatu order dari konsumen dapat diselesaikan," katanya kepada Bisnis.com, Jumat (21/2/2020).
Dia menambahkan sistem algoritma tersebut telah memasukan berbagai aspek agar kebutuhan konsumen terlayani dengan segera. Sementara itu, bagi mitra pengemudi akan dapat order yang sesuai dengan aspek-aspek yang diperhitungkan oleh sistem algoritma tersebut.
"Ini demi menjaga pendapatan yang berkesinambungan serta beraktivitas lebih efektif dan efisien," tuturnya.
Pada, Kamis (20/2/2020) tagar #GojekKenapa menjadi trending nomor 1 di media sosial twitter. Para pengemudi mitra mempertanyakan sistem pemerataan order baru yang dinilai tidak adil.
Baca Juga
Berdasarkan pantauan Bisnis.com saat itu, tagar tersebut sudah dicuit lebih dari 4.000 cuitan. Dengan pembahasan utama mengenai sistem baru mengenai pemerataan pesanan bagi para mitra.
Trending ini disebut sebagai kritik para mitra ojol terhadap Gojek Indonesia yang menerapkan sistem pemerataan order dengan setiap pengemudi hanya mendapatkan satu order minimal setiap 1 jam.
Padahal, selama ini sistem yang digunakan yakni berdasarkan sistem performa yang membuat pengemudi dengan nilai terbaik mendapatkan jumlah pesanan yang lebih banyak.