Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mentan Syahrul Serukan Konsumsi Panganan Lokal

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh lapisan masyarakat mulai menggemari makanan lokal yang diproduksi di kebun-kebun petani Indonesia dan pasar-pasar lokal.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (tengah) mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR di komplek Parlemen, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ANTARA - Reno Esnir
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (tengah) mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR di komplek Parlemen, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ANTARA - Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak seluruh lapisan masyarakat mulai menggemari makanan lokal yang diproduksi di kebun-kebun petani Indonesia dan pasar-pasar lokal. Langkah ini perlu dikampanyekan mengingat saat ini masyarakat Indonesia semakin terbiasa dengan konsumsi dan makan-makanan instan.

"Makanan instan itu jika terus dikonsumsi akan berdampak pada penurunan kesehatan. Walaupun memang, membiasakan diri pada makanan lokal juga tidak mudah karena sudah menjadi bagian dari pola hidup dan permainan dunia bisnis. Tapi, kita sebagai pemerintah harus bisa membangun konsep untuk mengatasi masalah tersebut," ujar Syahrul dalam keterangan resmi, Rabu (19/2/2020).

Menurut Syahrul, konsep yang dimaksud adalah membangun kesadaran bersama akan pentingnya konsumsi makanan lokal yang ada di seluruh Indonesia. Konsep ini bisa dijalankan melalui kelembagaan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang ada di setiap Kecamatan.

Nantinya, kata Syahrul, Komando ini secara tidak langsung akan mengubah pola hidup masyarakat melalui gerakan penyuluh yang ada di tiap desa. Meski demikian, upaya tersebut belum cukup maksimal jika tidak dikerjakan secara bersama-sama.

"Kami percaya, pola hidup buruk bisa kita lawan dengan mendorong diservikasi pangan dan mencoba menghidupkan pangan-pangan lokal di setiap wilayah. Kemudian kita harus berani mencoba membangun home-home industri pertanian disetiap kecamatan melalui Kostratani," katanya.

Untuk itu, dia berharap kelembagaan Kostratani dan program mengatasi rentan pangan mendapat dukungan dari semua pihak. Dengan begitu, masyarakat akan mulai mengurangi konsumsi makanan instan.

"Kami punya kelompok tani di 70.000 desa dan penyuluh hampir 42.000. Ini semua harus menjadi ujung tombak, dengan bantuan para dokter dan puskesmas. Saya percaya kalau puskesmas turun tangan maka pola hidup sehat ini juga akan sampai ke desa-desa," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper