Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau yang lebih dikenal dengan IPC tengah mengembangkan New Priok East Access (NPEA) atau akses pintu baru masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok melalui pintu timur dengan investasi hingga Rp4 triliun.
Direktur Komersial IPC Arif Suhartono mengatakan akses menuju pelabuhan utama dalam hal ekspor dan impor tersebut terkoneksi terutama melalui jalan tol. Menurutnya, saat ini sekitar 60 persen kargo yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok, DKI Jakarta, berasal dari wilayah timur, yakni Cikarang, Cibitung, dan terus hingga Karawang.
Akses utama menuju pelabuhan tersebut terdiri dari tiga jalur tol yakni Jalan tol Wiyoto-Wiyono, Jakarta Outer Ring Road (JORR) dan untuk pengiriman internasional terkoneksi dengan kereta api.
"Sekarang ada jalan Tol Cibitung Cilincing [JTCC] terkoneksi dengan jalan Cikampek yang terkoneksi pula dengan JORR. IPC akan bangun akses khusus dari Terminal Kalibaru ke JTCC tersebut, keluar terminal langsung ke JTCC," jelasnya, kepada Bisnis, Rabu (12/2/2020).
Dengan demikian, opsi akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok semakin banyak. Apalagi akses khusus yang langsung menuju Terminal Peti Kemas Kalibaru atau disebut juga New Priok Container Terminal 1 (NPCT 1) tersebut langsung terkoneksi dengan wilayah sumber cargo IPC. JTCC pun diharapkan selesai pada 2020.
Baca Juga
"Bagusnya kalibaru akan ada NPEA akses timur kalibaru ke JTCC secara langsung. Kami harapkan tahun 2022 sudah ada. Angkanya sekitar Rp3 triliun - Rp4 triliun [pembangunan akses baru ini] karena hampir semua elevated jadi agak mahal, untuk elevated Rp400 miliar per km," paparnya.
Akses yang menyambungkan JTCC dengan NPCT tersebut akan dibangun di atas laut, karena sudah tidak ada jalan lagi yang bisa digunakan. Komitmen IPC tersebut guna meningkatkan daya saing dan akses menuju pelabuhan terbesar di Indonesia tersebut.