Bisnis.com, JAKARTA - Keterbatasan stok masker N95 yang berujung pada lonjakan harga yang sangat drastis rupanya tidak menjadi perhatian bagi pihak Kementerian Kesehatan.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Wiendra Waworuntu menyatakan stok masker yang mulai menipis bukanlah tanggung jawab kementeriannya.
“Tanya aja ke Kemenko, Kemenkes kan cuma user. Itu bukan tanggung jawab kami,” kata Wiendra dalam konferensi pers di Kemenkes, Kamis (6/2/2020).
Baca Juga
Adapun sebelumnya, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang memiliki anak usaha di bidang distributor alat kesehatan, mengakui stok masker jenis N95 mulai mengalami kekosongan.
Direktur Utama PT RNI Eko Taufik Wibowo mengatakan kendati mulai terjadi kekosongan untuk masker jenis N95, namun dia mengaku perusahaanya masih memiliki stok masker jenis lain yang siap didistribusikan. Masker itu adalah yang berjenis 3 ply yang mencapai 50.000 lembar.
Seperti diketahui, permintaan masker N95 di Indonesia mengalami lonjakan sehingga mengerek harga produk tersebut. Di beberapa marketplace di Indonesia seperti di Shopee, harga masker jenis tersebut bahkan menembus Rp1,275 juta.