Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wabah Virus Corona: Produsen Masker Indonesia Kewalahan

Pelaku industri farmasi menyatakan produksi masker di Indonesia sudah tidak mampu memenuhi permintaan yang semakin membengkak.
Pedagang melayani calon pembeli masker di Pasar Pramuka, Jakarta, Selasa (4/2/2020). Menurut keterangan pedagang, harga masker di pasar Pramuka mengalami kenaikan yang semula dihargai Rp195.000 hingga ribu Rp250.000 per box naik menjadi Rp1.700.000 tergantung merek, karena mewabahnya virus corona di sejumlah negara./ ANTARA - Galih Pradipta
Pedagang melayani calon pembeli masker di Pasar Pramuka, Jakarta, Selasa (4/2/2020). Menurut keterangan pedagang, harga masker di pasar Pramuka mengalami kenaikan yang semula dihargai Rp195.000 hingga ribu Rp250.000 per box naik menjadi Rp1.700.000 tergantung merek, karena mewabahnya virus corona di sejumlah negara./ ANTARA - Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri farmasi menyatakan produksi masker di Indonesia sudah tidak mampu memenuhi permintaan yang semakin membengkak.

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) sekaligus induk holding BUMN Farmasi Honesti Basyir mengatakan hal itu lantaran virus Corona yang membuat masyarakat panik dan permintaan naik sementara pasokan tidak bertambah.

Menurut Honesti, perusahaan memang tidak memiliki produksi masker. Namun, Kimia Farma sebagai anggota holding yang memiliki masker N95 saat ini pun sudah memastikan tidak memiliki pasokan yang memadai.

"Kemarin diminta satu juta masker N95, terus terang tidak bisa dipenuhi karena seluruh masker N95 yang ada akan diberikan pada BNPB sesuai instruksi pemerintah untuk disalurkan pada pekerja medis maupun di lokasi penjagaan keluar masuk warga," kata Honesti, Rabu (5/2/2020).

Di sisi lain, Honesti memastikan saat ini perseroan terus menjalin kerja sama dengan lembaga riset dan stakeholders terkait seperti Kementerian Kesehatan dalam pencarian bibit virus Corona.

Meski demikian, lanjut Honesti, sangat sulit saat ini untuk langsung meracik obat maupun vaksin pencegah virus Corona. Di China pun hingga sekarang belum berhasil ditemukan obatnya. Belum lagi, pembuatan sebuah vaksin paling tidak membutuhkan waktu hingga 15 tahun.

"Jadi kampanye kami adalah masyarakat agar semakin meningkatkan daya tahan tubuhnya baik dengan vaksin yang sudah seperti vaksin flu atau rutin konsumsi multivitamin," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper