Bisnis.com, JAKARTA— Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menyambut baik keputusan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang akan mengembangkan wisatawan domestik agar industri pariwisata Indonesia tak lesu, pascamewabahnya virus corona.
Pasalnya implikasi virus corona membuat pemerintah membekukan kebijakan bebas visa turis China. Hal itu secara otomatis berdampak pada lesunya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), lantaran China menjadi kontributor terbesar wisman k ke Indonesia.
Ketua GIPI Didien Junaedy mengaku setuju dengan keputusan itu. Terlebih, lanjutnya, dia sedang berencana mengembangkan wisatawan domestik pada 2020.
“Sebelum ada virus corona kami mengusulkan ada peningkatan di wisata domestik. Kedua memang setelah ada pembicaraan bahwa setelah ditinggalkan oleh wisatawan China, seperti di Bali itu kan okupansi bisa jatuh hampir 50 persen yang tadinya 70 persen jadi 35 persen. Makanya kita perlu tarik ke wisatwan domestik,” kata Didien, Rabu (5/2/2020).
Dalam hal ini, Didien menyarankan agar Kemenparekraf memfasilitasi PHRI dan maskapai dengan membuatkan paket pariwisata.
“Umpamanya airlinesnya lebih murah diskon 30%, atau 40% kemudian hotelnya juga bisa diskon 40%. Tentunya antara PHRI dengan airlines harus dibuatkan satu paket yang bisa menarik wisatawan domestik.”
Baca Juga
Selain itu dia menilai perlu adanya pengalihan pasar negara asal wisatawan mancanegara. Menurutnya Eropa dan Amerika merupakan target pasar yang tepat agar devisa pariwisata tidak terpuruk.
“Untuk promosi winter ini masih bisa, tapi untuk summer tidak mungkin karena mepet. Cuma saya ingin sebaiknya Kemenpar mengingatkan VITO di luar negeri supaya menghubungi tour operator yang tamunya mau ke China, agar dialihkan ke Indonesia,” katanya.