Bisnis.com, JAKARTA — Konsep hunian bersama atau co-living diprediksi bakal jadi tren. Namun, pengembang besar nampaknya masih belum menunjukkan minatnya untuk mengembangkan properti dengan konsep tersebut.
Hal itu seperti yang disampaikan Direktur PT Ciputra Development Harun Hajadi yang mengatakan bahwa sebenarnya konsep hunian bersama sudah diaplikasikan di Indonesia sejak lama. Hanya saja ada hal-hal berbeda yang ditawarkan pada hunian berkonsep tersebut.
"Menurut saya co-living itu sebenarnya sama saja dengan indekos , hanya saja konsepnya dibuat lebih baik yaitu banyak fungsi bersama seperti ruang berkumpul dan ruang makan bersama," ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (30/1/2020).
Untuk minat membangun dengan konsep co-living, Harun mengatakan hingga saat ini pihaknya belum memiliki rencana tersebut. Dia juga menegaskan bahwa tak ada kendala untuk mulai mengembangkan konsep tersebut, hanya saja memang belum menjadi prioritas.
"Konsep co-living yang berbagi tidak hanya kamar tidur, tetapi yang lainnya juga. Belum lagi kisaran harganya juga harus dipikirkan, dan perlu ada banyak pertimbangan untuk mulai mengembangkan itu," imbuhnya.
Meskipun demikian, Harun menyatakan tidak menutup kemungkinan bagi Ciputra untuk bekerja sama dengan penyedia ruang bersama lainnya seperti co-working space. Pasalnya, permintaan co-working space sudah mulai menguat sehingga perlu juga untuk mengadakan portofolio di sektor tersebut.
Baca Juga
"Kita ada menyewakan ke co-working space, karena keberadaannya memang bisa menambah okupansi, tetapi umumnya mereka menyewanya murah dan maunya jangka panjang," katanya.
Hal-hal itulah yang akhirnya membuat kedua konsep tersebut yaitu co-living dan co-working space tak menjadi prioritas utama dan tidak begitu disambut oleh pengembang besar meski sudah mulai menjadi tren.