Bisnis.com, MALANG - Target pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Jawa Timur sepanjang 2013 sebanyak 25.000 unit hanya mampu terealisasi sebanyak 12.500 unit atau 50%.
Tri Wediyanto, Wakil Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur, mengatakan tidak terealisasinya target pembangunan rumah tersebut disebabkan sejumlah kendala.
“Namun yang utama karena cost yang tinggi di atas kemampuan masyarakat yang berpenghasilan rendah,” kata Tri di Malang, Senin (16/12/2013).
Sebab lainnya akibat kebijakan yang kerap berubah-ubah dan tidak sejalan atau berpihak kepada pasar. Sehingga dari 50% rumah yang terealisasi tersebut sebagian besar disumbang oleh Sidoarjo, Gresik, Malang,Jember, dan Banyuwangi.
Daerah tersebut menyumbang sekitar 20% dari realiasi sebesar 50%. Hal itu tidak terlepas dari potensi wilayah yang relatif lebih besar untuk memenuhi kebutuhan maupun pasar akan perumahan jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Jawa Timur.
“Rumah untuk MBR tersebut dilempar seharga Rp88 juta per unit. Dan pada tahun depan harga jual akan naik menjadi Rp105 juta per unit,” jelas dia.
Namun begitu terkait kenaikan harga tersebut pihaknya masih menunggu kebijakan lintas departemen diantaranya kementerian perumahan rakyat (kemenpera) dan kementerian keuangan (kemenkeu).
Kendati target pembangunan 2013 hanya terealisasi sebanyak 50% namun REI Jawa Timur tetap optimistis kebutuhan rumah untuk MBR bakal tetap meningkat.
“Pada 2014, kami akan menambah pembangunan rumah untuk MBR di Jawa Timur sebesar 25%. Tentunya dengan melanjutkan pembangunan pada 2013 yang hanya 50%,” ujarnya.
